Pilrek Unsulbar
Pilrek Unsulbar, Prof Tasrief Surungan Minta Calon Rektor Usung Visi Akselerasi PTN Terpandang
menitipkan pesan kepada akademisi Sulbar khusunya di Unsulbar agar Perahu Sandeq berlambang Sulbar harus bisa dibuktikan bisa lebih cepat dari Phinisi
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
Karena itu, Pilrek Unsulbar kali ini harus menjadi "milestone" bagi hadirnya Rektor Unsulbar yang bisa dipandang seperti peranan Prof Achmad Amiruddin yang menjadi pelopor bagi kemajuan yang dicapai Unhas hingga saat ini.
Dia menjelaskan, Prof Achmad dan Unhas dalam kaitanya di pilrek Unsulbar karena ada beberapa alasan.
Alasan pertama karena Tasrief melihat ada kesamaaan momentum dan kesamaan kebutuhan untuk segera bangkit.
Kemudian, alasan kedua dia memandang Unhas dan Unsulbar adalah sebagai kakak adik.Unhas dan Unsulbar memiliki kedekatan (proximity) secara sosial kultural dan historis.
Ketiga Unsulbar sekarang ini harus mampu menemukan rektor yang perannya seperti Prof Ahmad Amiruddin bagi Unhas dalam periode itu, periode perlunya kejatidirian sosok rektor yang membawa "milestone", pijakan atau landasan kuat untuk maju.
Prof Tasrief berpendapat sosok yang tepat untuk menduduki jabatan rektor di Unsulbar ia mengutip pandangan salah satu mantan Dirjen Dikti periode 1999-2007 Prof Dr Satryo S. Brodjonegoro yang mengatakan, untuk memperoleh pemimpin yang lebih layak dan berkemampuan, maka perlu ada mekanisme pencarian, yang oleh beliau disebut search for the leader.
"Jika dianalogikan kalau ingin memperoleh informasi yang akurat, maka dilakukan searching. Dalam bahasa Mandar sepadan dengan istilah Itai tongan-tongan," tukasnya.
Tasrief menambahkan, kedatangan Prof Ahmad Amiruddin kala itu di Unhas tahun 1973 dengan mekanisme search for the leader.
Para dosen atau akedemisi Unhas kala itu telah menemukan sosok ilmuan kaliber Internasional, Professor Kimia ITB, yang memperoleh PhD tahun 1961 dari Universitas terkemuka di Amerika Serikat, Universitas Kentucky itu.
"Saat itu programnya sebagai rektor langsung mengembangkan kampus baru Unhas yang luasnya 220 Haktare di Tamalanrea kala itu, melampui semua kampus yang ada di Indonesia," tuturnya.
Selain itu, Prof Amiruddin juga melakukan pengembangan staf yang luar biasa dengan menugaskan dosen-dosen yang masih sarjana S1 untuk mengikuti program Master dan Doktor, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kemudian, masa periode Prof Amiruddin pula, pembangunan fasilitas perumahan bagi dosen dan pegawai Unhas sangat intensif dilakukan.
Kata dia tentu hal ini menurut Prot Tasrief memiliki kaitan dengan pemilihan rektor Unsulbar untuk bagaimana pemimpin baru Unsulbar mesti berpikir maju dan berkembang.
Karenan itu, akan sangat urgen bagi Unsulbar menemukan sosok yang setara atau paling tidak mendekati kemampuan Prof Ahmad Amiruddin dalam membangun Unhas pada jamannya.
"Apakah mekanis pilrek yang bakal digelar memenuhi kriteria mekanisme search for leader atau tidak, dan apakah dari lima bakal calon itu ada yang memiliki atau mendekati sosok yang pas seperti yang diuraikan?," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman
BREAKING NEWS: Prof Muhammad Abdy Raih Suara Terbanyak Pemilihan Rektor Unsulbar |
![]() |
---|
Menteri Nadiem Makarim Punya 35 Persen Suara di Pemilihan Rektor Unsulbar |
![]() |
---|
KENAPA Ombudsman Minta Fadli Lapor Ulang Soal Pilrek Unsulbar? |
![]() |
---|
Dr. Eng Zulfajri Basri Hasanuddin Bertekad Wujudkan Unsulbar yang Malaqbi dan Berdaya Saing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.