Berita Sulbar
Sarasehan, Mengulas Kembali Visi Malaqbi Menurut Husni Djamaluddin
Para pejuang pembentukan provinsi Sulbar berkumpul, membahas kembali visi Malaqbi Sulbar menurut Husni Djamaluddin.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sarasehan mengenang 88 tahun Husni Djamaluddin di momentum peringatan hari pahlawan di Boyang Kayyang, Desa Batulaya, Kecamatan Tinambung, Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (10/11/2022).
Para pejuang pembentukan provinsi Sulbar berkumpul, membahas kembali visi Malaqbi Sulbar menurut Husni Djamaluddin.
Mulai, mantan Gubernur Ali Baal Masdar, Profesor Basri Hasanuddin, Rahmat Hasanuddin, Syahrir Hamdani, Wakil Ketua DPRD Sulbar Usman Suhuriah, Bupati Majene Andi Syukri Tammalele, dan para budayawan hadir dalam kegiatan itu.
Para pelaku seniman Mandar dan masyarakat hadir di acara tersebut.
Sarasehan mengenang 88 tahun Husni Djamaluddin dipandu Syahrir Hamdani.
Pembicara pertama Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan Husni Djamaluddin merupakan tokoh besar milik Sulbar.
Karya puisinya sudah bertebaran di mana-mana dan digunakan banyak orang.
"Sama halnya para pejuang yang hadir saat ini. Banyak gagasan yang dilahirkan Husni Djamaluddin kita harus aplikasikan," kata Akmal, usai dialog atau sarasehan mengenang 88 tahun Husni Djamaluddin.
Akmal berencana membuat lomba puisi Husni Djamaluddin tingkat sekolah.
Sehingga, kelak bisa menjadi pegawai malaqbi, pedagang malaqbi, hingga pengusaha malaqbi.
Senada, tokoh pejuang Sulbar Profesor Basri Hasanuddin mengungkapkan tanah Mandar ini pusat perjuangan.
Banyak pejuang di tanah Mandar yang lahir, salah satunya Husni Djamaluddin.
"Banyak laskar pejuang di tanah Mandar, raja-rajanya dan masyarakatnya berjuang melawan Belanda," ucap mantan Rektor Unhas itu.
Makanya, lanjutnya, perlu menghargai para pejuang dengan mengabdi kepada bangsa dan daerah sebaik-baiknya.
Seperti tidak korupsi dan tidak menghianati rakyat.