Berita Polman
Belakang Puskesmas Binuang Polman Akan Jadi TPA Sementara, Warga Protes, Dekat dari Pemukiman
Lebih lanjut, Mahcmud mengatakan para warga sekitar yang menggunakan subur bor khawatir airnya tercemari.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tempat pembuangan sampah sementara di Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman menuai sorotan warga.
Salah satu warga Kelurahan Amassangan, Machmud Mas'ur mengatakan pembuangan sampah di Kelurahan Amassangan berpotensi mencemari lingkungan.
Tempat tersebut tepat berada di belakang Puskesmas Binuang dan disamping Pasar Binuang.
"Itu bisa mencemari lingkungan karena berada di samping pasar dan dekat dengan tambak dan merusak ekosistem mangrove" ucapnya kepada Tribun, Senin, (24/10/2022)
Selain itu, Machmud menilai pembuangan sampah di tempat tersebut tidak prosedural karena jarak antara pemukiman warga dengan pembuangan sampah sangat dekat.
"Dekat sekali dengan pemukiman mungkin hanya sekitar 15 meter dari rumah warga, ini tidak prosedural karena setahu saya pembuangan sampah sementara itu harus jaraknya minimal 500 meter dari pemukiman" ungkapnya.
Lebih lanjut, Mahcmud mengatakan para warga sekitar yang menggunakan subur bor khawatir airnya tercemari.
Dia juga mengatakan, telah mengirim surat kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan bupati Kabupaten Polman untuk menghentikan pembuangan sampah di wilayah tersebut.
Namun, kata dia, hingga saat ini belum ada tanggapan dari dinas terkait.
Selanjutnya, pihaknya akan melapor ke kepolisian resor Kabupaten Polman dan kejaksaan negeri terkait pembuangan sampah yang dinilai tak ikuti prosedur hukum.
Sebagai informasi, masalah sampah hingga saat ini belum bisa diatasi oleh pemerintah Kabupaten Polman.
Pasca penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Paku, Kecamatan Binuang sampah mulai berserakan dimana-mana.
Tempat pembuangan sampah di Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang itu merupakan rawa-rawa.
Terdapat banyak pohon mangrove dan hanya berjarak sekitar 100 meter dari laut.
Pemerintah Kelurahan Amassangan menyebut tempat tersebut ditimbun sampah karena permintaan masyarakat untuk dibuatkan lapangan sepakbola.
Sampah yang dibuang disana kemudian ditimbun dengan tanah.
Setidaknya ada dua alat berat jenis eskapator setiap hari beroperasi untuk menimbun sampah. (*)