Penolakan Jalan Arteri

Warga Tegas Tolak Jalan Arteri Jika Tetap Membelah Pemukiman Tambi Mamuju

Warga Tambi tetap kekeh tidak ingin kampung mereka dilalui jalan arteri Mamuju.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Zuhaji
Galih (baju hitam) berkomunikasi langsung dengan Kepala BP2JN Sulbar, Sjofa Rosliansja (baju biru berkacamata) di jalan utama masuk Lingkungan Tambi, Kelurahan Mamunyu, Mamuju, Sulbar, Minggu (23/10/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Lingkungan Tambi dan Kampung Baru, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tegaskan tidak ingin jalan rrteri membelah kampung.

Warga Tambi tetap kekeh tidak ingin kampung mereka dilalui jalan arteri Mamuju.

Tokoh pemuda Tambi, Galih yang juga merupakan warga Lingkungan Kampung Baru mengatakan tetap akan menolak pembangunan sesuai keinginan masyarakat.

"Saya ikuti kemauan warga, kalau tolak ya tolak. Silahkan dibicarakan," tegas Galih.

Dirinya juga menyebutkan, warga tambi tidak keberatan sama sekali dengan pembangunan.

Namun, mereka meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali Jalan Arteri dibangun di bibir pantai.

"Kami persilahkan bangun di pinggir laut," ujarnya bersama warga dihadapan Balai Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Nasional (BP2JN) Sulbar, saat melakukan survei lokasi, Minggu (23/10/2022).

Galih mempersilahkan BP2JN Sulbar serta lurah untuk kembali melakukan pertemuan dengan seluruh masyarakat Tambi tanpa membatasi siapapun untuk datang.

Dia meminta, apapun keputusan warga hari itu, pemerintah harus bisa menerimanya.

"Yang jelas silahkan atur waktunya, kami tegas silahkan bangun di pinggir laut, begitu pun pada pertemuan nanti," tutupnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala BP2JN Sulbar, Sjofa Rosliansja menyebutkan survei harus terhambat karena harus kembali berkomunikasi dengan warga.

"Iya, kita harapkan ada pertemuan lebih lanjut. Sebenarnya masalah pembebasan lahan ini adalah tugas tanggung jawab pemda," kata Sjofa.

Dari keterangan yang diterima TribunSulbar.com, persoalan yang dihadapi BP2JN Sulbar masih sama dengan hasil pertemuan masyarakat sebelumnya pada Jumat 21 Oktober 2022.

"Terkait lalu lintas, anak sekolah, bencana alam seperti banjir itu yang mereka khawatirkan," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Lingkungan Tambi, Muhammad Ramli menyebutkan pembangunan Jalan Arteri akan berdampak buruk bagi warga di perkampungan.

Kata dia, masyarakat sangat tidak setuju jika proyek arteri itu menyasar ke perkampungan warga.

Jumlah penduduk semakin bertambah dan saat ini ada 2.700 jiwa yang bermukim di lingkungan Tambi.

Rencana pembangunan Jalan Arteri II akan dimulai tahun ini, jalur sepanjang 1,8 kilometer ditargetkan selesai 2024. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved