Gangguan Ginjal Anak
Kasus Gagal Ginjal Akut Belum Ada di Sulbar, Dinkes Bergerak Lakukan Deteksi
Saat ini, kata dia, pihaknya terus koordinasi dengan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Desa.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat belum menemukan kasus penyakit gagal ginjal akut di Sulawesi Barat.
Hal tersebut, Kepala Bidang Bidang Yankes, farmasi dan SDMK Dinas Kesehatan Sulbar Erika saat ditemui di Hotel Marannu Jl H Andi Dai, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Kamis (20/10/2022).
"Belum ada kasus terjadi di Sulbar yang ditemukan soal penyakit ginjal akut kepada anak," katanya.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus koordinasi dengan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Desa.
"Sekarang ini yang dilakukan penyelidikan epitomologi dan ada bidang tersendiri melakukan itu," ungkapnya
Selain itu, lanjutnya, sosialisasi telah dilakukan kepada semua kabupaten soal anjuran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI.
"Ini sementara kita ikuti zoomnya, untuk mengetahui tata laksananya seperti apa jika ada ditemukan kasus ini di Sulbar," tandasnya.
Sebulumnya, apotek di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) kini sudah tak lagi menjual obat sirop Paracetamol.
Seperti terpantau di salah satu Apotek Jl Kurungan Bassi, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kamis (20/10/2022).
Apotek yang berada tepat di depan RSUD Mamuju, itu kini tidak lagi melayani penjualan obat sirop yang mengandung Paracetamol.
Pemilik Apotek Sakinah Farma, Yustina Siama mengatakan hal itu dilakukan setelah melihat adanya surat imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Baru hari ini kita tidak melayani penjualan obat sirup yang mengandung Paracetamol, tapi ini hanya untuk sementara, karena belum ada pemberitahuan resmi dari Balai POM RI," ujar Yustina Siama saat ditemui.
Dikatakan larangan itu setelah adanya kasus pasien pada anak menderita ginjal yang diduga kuat berasal dari larutan sirup Paracetamol.
Yustina menjelaskan, pelarut sirup Etilena Glikol yang dicampurkan dengan Paracetamol yang saat ini diduga bermasalah.
"Tapi kita belum tahu karena belum ada informasi pasti, yang jelas bukan obat yang mengandung bahan utama Paracetamol, melainkan pelarutnya," lanjut Yustina.