PSM Dukung Audit Stadion se-Indonesia, Bernardo Tavares: Demi Kenyamanan Suporter

TRIBUN-SULBAR.COM - Pelatih PSM, Bernardo Tavares memberikan dukungan terkait dengan rencana pemerintah Indonesia yang bakal meninjau ulang stadion-stadion yang ada di Tanah Air.

Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (12/10/2022), dukungan Bernardo Tavares ini diberikan guna perbaikan sepakbola di Indonesia.

"Jika memang kita harus berubah (dari segi stadion) untuk berbenah, saya rasa bagus-bagus saja. Jadi, di stadion juga ada perbaikan," ucap Bernardo Tavares.

Rencana perbaikan stadion di seluruh Indonesia ini tak lepas dari adanya imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang telah menawaskan ratusan nyawa pasa pertandingan Arema vs Persebaya di pekan ke 11 Liga Indonesia musim 2022/2023.

Tewasnya ratusan nyawa di pertandingan Arema vs Persebaya pada pekan ke 11 Liga Indonesia musim 2022/2023 imbas dari tembakan gas air mata aparat keamanan yang memicu terjadinya stampede (penyerbuan) menuju pintu keluar.

Adapun masalah kelayakan stadion menjadi salah satu faktor banyaknya korban jiwa.

Baca juga: Skuad PSM Dapat Hadiah Tak Terduga Saat Jalani Latihan: Suporter Datang Untuk Memberi Semangat

Baca juga: Cerita Ferdinand Sinaga Tutup Pistol Gas Air Mata Polisi Demi Lindungi Suporter PSM

Akses jalan keluar-masuk yang sempit dan tertutupnya pintu-pintu keluar membuat banyak penonton terhimpit dan terinjak-injak saat mencoba meninggalkan tribune.

Belum lagi, stadion menampung penonton lebih banyak dari kapasitas.

Oleh karena itu, FIFA dan AFC akan melakukan lima kolaborasi dengan pemerintah Republik Indonesia demi mengentaskan masalah tersebut.

Salah satu poin kolaborasi adalah soal standar keamanan pertandingan yang mencakup kelayakan stadion.

Bernardo Tavares menyoroti, perbaikan stadion akan memberi kenyamanan bagi para suporter yang hadir.

"Bisa saja di stadion dipasangkan kursi supaya lebih nyaman bagi para suporter," jelasnya.

Skema kursi individu ini tidak semuanya diterapkan di stadion kandang partisipan Liga 1.

Kalaupun ada, single seat ini tidak mencakup seluruh tribune.

Dengan ekspektasi tertentu, ia menekankan dirinya hanya berbicara sebagai pelatih. Jadi ia tidak ingin banyak berkomentar soal hal tersebut.

"Tapi kan saya pelatih, jadi saya tidak tahu apa saja yang mungkin mereka akan tingkatkan di stadion."

"Saya tentu punya pendapat sendiri, tetapi tidak etis jika saya sebagai pelatih yang harus bicara soal apa yang harus dan yang tidak harus dilakukan," tukasnya.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)