Petani di Polman Menjerit, Harga Pupuk Mahal

Mahalnya harga pupuk dan obat obatan pertanian, membuat sebagian petani di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menjerit.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Habluddin Hambali
Tribun Sulbar / Hasan
Petani di Kecamatan Matakali nampak sedang memanen padi di sawah.(Hasan)   

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Mahalnya harga pupuk dan obat obatan pertanian, membuat sebagian petani di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menjerit.

Tingginya biaya pengeluaran tidak sebanding dengan hasil panen padi yang dimiliki para petani.

Keluhan ini seperti dialami Rudi, warga Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.

Rudi mengaku sangat terbebani dengan biaya pupuk dan obat obatan di pasaran.

"Sekarang pupuk subsidi seperti jenis urea di atas 100 ribu per zak, " ucap Rudi kepada tribun, Minggu (9/10/2022).

Tingginya harga pupuk tidak sebanding dengan penghasil mereka.

Pasalnya tidak hanya pupuk dan obat obatan yang harus ditanggung.

"Naik semua, mulai dari sewa traktor, biaya tanam, biaya taksi (motor pengangkut gabah, " tuturnya.

Rudi sendiri memiliki lahan persawahan sekitar 50 are. Sekali panen hanya biasa mendapat 25  sampai 30 karung.

"Itu kalau hasil panennya bagus, " tuturnya.

Ia sangat berharap pemerintah memperhatikan nasib para petani dan memberikan solusi bagi petani

"Ini kami berharap ke pemerintah, bagaimana harga pupuk, obatan-obatan tidak mahal, " ucapnya. (San) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved