Ricuh Arema vs Persebaya

Polisi Tembak Gas Air Mata ke Suporter Arema, Kapolda: Sudah Sesuai Prosedur

Dwi mengaku melihat banyak orang terinjak-injak usai gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribun penonton Arema.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Jateng
Aksi suporter Arema saat masuk lapangan usai kalah dari Persebaya 2-3 

"Masih simpang siur (jumlah yang meninggal) ada yang bilang 114 tapi tadi ada yang bilang 120," kata Bupati Malang HM Sanusi dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Sementara itu Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyebut ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.

"Jadi sampai dengan pukul 03.00 ada di beberapa rumah sakit, ada 127 penonton yang meninggal dunia," kata Kapolres.

Dari 127 orang yang tewas ada dua orang anggota kepolisian juga meninggal.

"Dua di antaranya yang meninggal anggota kepolisian," ujarnya.

Korban tewas dibawa ke rumah sakit Wafa, RS Teja Husada dan RSUD Kanjuruhan.

Aturan FIFA Soal Gas Air Mata

Pasal 19 FIFA Safety and Security Stadium poin B ditegaskan bahwa senjata api dan gas air mata dilarang digunakan dalam pengamanan stadion.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Kanjuruhan Malang, Saksi Mata: Banyak Orang Terinjak Saat Gas Air Mata Ditembakkan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved