Demo Kenaikan BBM
Siswa SMA di Polman Ikut Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Siswa: Uang Jajan Kami Tersiksa
Salah satu siswa bernama Ramsih mengatakan sengaja ikut terlibat dalam aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa dan Rakyat (Semarak) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, Senin, (6/9/2022).
Dalam aliansi tersebut, terdapat juga sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ikut dalam barisan aksi.
Pantauan TribunSulbar.com, siswa yang berjumlah sekitar 15 orang itu juga ikut menyuarakan penolakan terkait kenaikan harga BBM.
Salah satu siswa bernama Ramsih mengatakan sengaja ikut terlibat dalam aksi demonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM.
Kata dia, kenaikan harga BBM berdampak pada ekonomi keluarga dan uang jajan yang diberikan.
Dikatakan juga, mahalnya harga BBM membuatnya tidak bisa jajan makanan di sekolah karena uang jajan habis diperuntukkan membeli bahan bakar kendaraan.
"Kenaikan BBM ini berdampak pada uang jajan kami, tidak bisa beli makan di sekolah karena habis beli bensin" ungkapnya.
Ramsih mengatakan, kebanyak siswa pergi sekolah mengendarai sepeda motor.
Sementara, uang jajan yang diberikan orang tua hanya Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
"Satu liter bensin eceran Rp 15 ribu mi, tidak bisa maki makan di sekolah" ungkapnya.
Senada, salah satu siswa yang ikut demonstrasi juga terlihat menaiki mobil pick up sebagai panggung orasi dari massa aksi.
Dalam orasi siswa tersebut, ia menyampaikan kekesalan terhadap pemerintah karena menaikkan harga BBM.
"BBM Naik, uang jajan kami tersiksa, kami siswa tidak bisa beli makan karena harus beli bensin" ucapnya dalam orasi. (*)