Harga BBM Naik
Harga BBM Pertalite Bakal Naik, PMII Polman: Bikin Tambah Susah Masyarakat, Bukan Kebijakan Tepat
Ihwal wacana rencana kenaikan harga BBM bersubsidi turut ditanggapi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polman.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite mulai mendapat respon penolakan dari warga dan mahasiswa.
Dikabarkan, harga pertalite bakal naik menjadi Rp 10.000 per liter, dari harga awal Rp 7.650.
Ihwal wacana rencana kenaikan harga BBM bersubsidi turut ditanggapi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Polman.
Ketua I PMII Cabang Polewali Mandar (Polman), Muhammad Ilham menilai kebijakan tersebut menambah kesusahan masyarakat kelas bawah.
Kata dia, masyarakat saat ini tengah berupaya memulihkan ekonominya pasca pandemi covid-19.
"Jika naik, tentu sangat disayangkan karna yang paling merasakan adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan para pelaku usaha yang ekonominya belum membaik akibat covid-19, diterjang lagi dengan kenaikan BBM ini" tutur Muhammad Ilham kepada Tribun, Selasa, (23/8/2022).
"Dampaknya inflasi ini akan menjadi domino efek kepada harga bahan-bahan pokok yang akan melambung" sambungnya.
Dia menilai kebijakan rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite ini tidak tepat.
"Seharusnya perencanaan awal tentang kouta BBM bersubsidi harusnya lebih matang, di tengah harga minyak dunia yang turun, Negara malah menaikkan harga BBM ini justru membuat masyarakat tambah susah" tegasnya. (*)