Sapi Mati Mendadak
Dua Ekor Sapi Mati Mendadak di Kompleks Pemkab Pasangkayu, Indikasi Virus Jembrana
Menurutnya, berdasarkan hasil tracking riwayat perjalanan dua ekor sapi itu, diketahui berasal dari Kecamatan Tikke.
Penulis: Egi Sugianto | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, langsung bergerak melakukan indentifikasi penyebab matinya dua ekor sapi di kompleks perkantoran Pemda Pasangkayu, Senin (22/8/2022).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Abdul Gafur, menduga penyebab matinya dua ekor sapi tersebut ada kaitannya dengan virus Jembrana.
"Kita sudah periksa secara visual atau kasat mata, penyebabnya ada indikasi Jembrana," ucapnya ditemui di kantornya, di Jalan Ir Soekarno Kelurahan Pasangkayu.
Salah satu indikasinya, menurut Abdul Gafur, yakni ditemukannya gejala keringat darah pada sapi.
"Kita temukan ciri-cirinya ada keringat darah, sehingga kita tidak ambil sampel lagi karena sudah ada indikasinya Jembrana," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil tracking riwayat perjalanan dua ekor sapi itu, diketahui berasal dari Kecamatan Tikke.
"Kalau kita lihat ini, sapi ini dari Tikke sehingga bisa dipastikan ini Jembrana," terangnya.
Disampaikan saat ini Dinas Perkebunan dan Peternakan tengah fokus menangani Jembrana dan isu PMK.
Sebelumnya diberitakan, dua ekor sapi mati adalah milik warga Pasangkayu bernama Kasri.
Ditemui di lokasi kandang sapi miliknya di jalan menuju kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pasangkayu, Kasri, mengaku kaget sapi miliknya tiba-tiba mati mendadak.
"Saya kaget begitu mau memindahkan sapi, kenapa tiba-tiba mati," ucapnya.
Disampaikan kedua sapinya yang masih berumur 8 bulan, sebelumnya memang tidak dikandangkan.
"Saya biasa ikat di depan Kesbangpol, tadi pagi saya datang mau pindahkan saya dapat sudah tergelak," jelasnya.
Diketahui Kasri, mendapat sapi-sapinya pada pukul 06.00 WITA, Senin pagi (21/8/2022).
Kasri, mengaku memiliki 22 ekor sapi.
"Karena mati dua ekor, maka sapinya tinggal 20 ekor," ucapnya.
Dijelaskan, tidak ada tanda-tanda khusus ditunjukan sebelum sapi tersebut dilaporkan mati.
"Tidak ada tanda-tandanya," ucapnya.
Di hari yang sama, Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu, langsung turun ke lokasi dengan tindakan pemeriksaan.
Sebelumnya, diberitakan lokasi penemuan dua ekor sapi ini, yakni di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu, tepatnya di depan Kesbangpol.
Informasi itu, pertama kali dibagikan akun Facebook Lina Moe dan langsung viral dua jam kemudian.
Lewat postingan FB dibumbuhi kalimat.
"Di dapat Sapi mati 2 ekor di kompleks perkantoran yg merasa punya sapi tabee" tulisnya .
Sejak di posting sudah mendapat 70 tanggapan, 54 komentar dan dibagikan sebanyak 22 kali.
Pantauan Tribun-Sulbar di TKP, dua ekor sapi mati terlihat masih dibiarkan di depan kantor Kesbangpol hingg pukul 11.00 WITA.
Informasi yang dihimpun di TKP, warga sekitar menduga ada kaitannya dengan wabah Jembrana atau virus Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Pemilik sapi tersebut, belakangan diketahui bernama Kasri, yang menggembala tidak jauh dari perkantoran Pemkab Pasangkayu.
Sampai berita ini, ditayangkan belum ada konfirmasi resmi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu terkait penyebab matinya dua ekor sapi ini.
Yang jelas dari keterangan warga, tidak ada indikasi tertentu, sapi tersebut tiba-tiba mati setelah sebelumnya kondisi sehat.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Egi Sugianto