Berita Polman
Cekcok Penertiban PKL di Halaman Masjid Syuhada Polman, Pedagang Tuding Satpol PP Pilih Kasih
Pantauan TribunSulbar.com, salah satu pedagang terlihat menangis sambil teriak menahan Satpol PP untuk tidak membongkar lapaknya.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Penertiban lapak pedagang di halaman Masjid Agung Syuhada, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mendapat penolakan dari para pedagang, Kamis, (18/8/2022).
Para pedagang menolak lapak dagangannya dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pedangang dan Satpol PP sempat cekcok saat petugas mengangkut box milik pedagang.
Pantauan TribunSulbar.com, salah satu pedagang terlihat menangis sambil teriak menahan Satpol PP untuk tidak membongkar lapaknya.
Pedagang tersebut bernama Andi Hikmah, seorang janda beranak tiga.
Saat ditemui Tribun-Sulbar.com, Andi Hikmah mengatakan, para pedangang sudah diberi izin oleh pengurus masjid untuk berjualan di pinggir.
"Kita sudah bicarakan sama pengurus masjid, dan mereka bilang tidak apa menjual, tetapi dikasih rapi saja lapaknya. Kita diizinkan di pinggir, dan tidak ada di depan dan jangan pakai tenda," ucap Hikmah.
"Tadi kita sudah siap-siap menjual bahan juga sudah siap tapi tiba-tiba Satpol PP datang bongkar paksa," ia menambahkan.
Cekcok antara pedagang dan Satpol PP, juga dipicu adanya indikasia pilih kasih yang dilakukan Satpol PP, karena beberapa pedagang di samping masjid yang masih bebas berjualan.
Sementara, para pedagang di pinggiran halaman masjid dibongkar secara paksa.
Kepala bidang Rantib Satpol PP, Wais Husain mengatakan pedagang yang masih diizinkan berjualan disamping masjid karena itu salah satu opsi relokasi.
"Itu salah satu opsi tempat relokasi tapi karena pengurus masjid tidak mengizinkan berjualan yang ada kanopi disitu makanya hanya beberapa penjual saja yang bisa," kelit Wais.