Harga Mi Instan Naik

Harga Mi Instan di Mamuju Naik Hingga Rp3.500 per Bungkus, Sandiaga Uno: Siap-siap Segera Berinovasi

Menparekraf Sandiaga Uno meminta pekaku UMKM berinovasi mengantisipasi kenaikan harga mi instan ayng diperkirakan naik tiga kali lipat

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi rumah tenun Sekomandi Ulu Karua Handy Craft di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Kamis (14/7/2022). Sandiaga Uno meminta UMKM segera berinovasi mengantisipasi kenaikan harga mi instan tiga kali lipat 

TRIBUN-SULBAR.COM, JAKARTA -- Mi instan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia.

Makanan mi instan ini sangat cocok bagi masyarakat yang malas memasak, atau memiliki kesibukan yang banyak.

Praktek konsumsi mi instan juga ditemui pada mahasiswa, utamanya mereka yang merantau dari kampung halaman untuk ,enempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Tak jarang mahasiswa menjadikan mi instan sebagai pangan utama mereka sehari-hari.

Baca juga: Pedagang di Topoyo Sebut Kenaikan Harga Mi Instan Sejak Awal Bulan Juli

Baca juga: Harga Mi Instan Rasa Coto hingga Goreng Tembus Rp 3.500 Per Bungkus, Sebelumnya Rp 2.800

Namun, kegemaran masyarakat Indonesia akan mi instan nampaknya akan berubah, menyusul adanya rencana kenaikan harga mi instan karena imbas perang Rusia dan Ukraina.

Perang ini menyebabkan Ukraina dan Rusia, sebagai penghasil gandum terbesar di dunia, terpaksa mengurangi pasokannya ke berbagai negara termasuk Indonesia.

Menurut data pemerintah terdapat 180 juta ton gandum tidak bisa diekspor dari kedua negara tersebut.

Karena itu, mi instan diperkirakan akan naik hingga tiga kali lipat.

Untuk diketahui, gandum merupakan bahan baku utama pembuatan mi instan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bahkan ikut angkat bicara terkait rencana kenaikan harga ini.

Meski institusi yang dipimpinnya tidak mengurusi langsung perdagangan mi instan, namun Sandiaga khawatir, kenaikan ini akakn berimbas pada roda perekonomian Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di bawah naungan Kemenparekraf RI.

Sandi meminta UMKM membuat inovasi, untuk mengantisipasi kenaikan harga mi instan, yang disebut-sebut hingga tiga kali lipat dari harga semual.

"Anak juga kost siap-siap, dan untuk pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mi instan, siapkan strategi dan inovasi," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (10/8/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.

Pantauan Tribunnews, harga mi instan di mini market saat ini berada di kisaran Rp 3.000 ke atas. Misal, Sedaap Mie Instan Goreng 90G: Rp 3.100 Sedaap, Indomie Mi Instan Goreng Aceh 90G: Rp 3.000, Indomie Mi Instan Goreng Jumbo Special 129G: Rp 4.000, dan Lemonilo Mie Instan Rendang 77G: Rp 9.600.

Menurut Sandiaga, pelaku UMKM perlu menyikapinya dengan memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif. Di antaranya dengan mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal.

"Kondisi seperti ini jangan lantas membuat kita pasrah, justru harus menjadi momentum bagi kita untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor," kata Sandiaga.

Harga di Mamuju Tembur Rp3.500 Hingga Rp4.000

Harga Mi instan mengalami kenaikan di sejumlah warung campuran di wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Seperti di kios pengecer mi instan milik Irham yang berada di Jl Andi Makkasau, Kelurahan Karema.

Irham mengatakan kenaikan harga Mi instan sudah terjadi sejak beberapa minggu lalu.

Ia menyebut jenis Mi instan yang harganya naik ialah, Mi Sedap rasa coto, Mi Kaldu, dan Mi Sedap Goreng.

"Sebelumnya Mi Kaldu dalam satu dos Rp 98 ribu, sekarang naik Rp 100 ribu per dos," ujar Irham saat ditemui di warungnya, Kamis (11/8/2022).

Dia merincikan untuk Mi Sedap Soto sebelumnya di harga Rp 100 naik menjadi Rp 112 ribu per dos.

Dalam satu dosnya berisi 40 kemasan Mi instan yang kini kisaran harganya Rp 3.500 per kemasan.

"Kalau di sini Rp 2.800 per kemasan, tapi kalau di warung campuran itu sudah dapat Rp 3.500 per kemasan," ujarnya.

Dikatakan kenaikan harga Mi instan itu, mengikuti harga yang diterapkan oleh distributor.

Dari informasi dihimpun tribun, bahkan ada pedagang kini menjual Rp4.000 per bungkusnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Keberpihakan Menag pada Guru

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved