Berita Mamuju
Saran Direktur RSUD Mamuju Jika Ada Kasus Warga Dipatok Ular Berbisa
Gigitan ular berbisa adalah kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Belum lama ini, warga Perumahan Graha Nusa 4 digegerkan oleh penemuan King Cobra (Ophiophagus Hannah) sepanjang 2 meter (m).
Ditambah lagi, masuknya musim penghujan merupakan waktu bagi telur ular menetas.
Karena itulah, masyarakat perlu mewaspadai potensi ular memasuki rumah saat musim hujan.
Direktur Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju, dr Harit mengatakan, meski bisa ditangani, gigitan ular berbisa utamanya King Cobra sangat mematikan.
"Kalau lambat ditangani 5 sampai 8 menit, korban bisa meninggal dunia," ujarnya saat ditemui di ruang kerja Direktur RSUD Mamuju, Jl. Kurungan Bassi, Rimuku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Gigitan ular berbisa adalah kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian.
Dikutip dari Kompas.tv, penanganan yang cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga lebih dari 90 persen.
Sejauh ini, belum ada satupun kasus gigitan berbisa hewan melata itu terjadi di Mamuju yang masuk dalam penanganan pihak RSUD.
"Untuk ular berbisa sendiri, belum ada kasus. Tapi untuk jenis atau hewan lainnya, sudah ada beberapa," kata dr Harit.
Pihak RSUD sendiri lebih mengutamakan pertolongan pertama dalam menangani syok pasien.
Sebab, semakin khawatir seseorang, penyebaran bisa ular akan semakin cepat.
"Jangan sampai, racun mencapai jantung dan memompa darah kesemuanya bagian tubuh, organnya bisa rusak dan kemungkinan tidak bisa diselamatkan, tambahnya.
Dia mengimbau, bagi warga yang jaraknya berada jauh dari RSUD Mamuju bisa segera membawa pasien gigitan ular berbisa ke fasilitas kesehatan pemerintah terdekat.
"Mungkin pasien bisa dibantu penanganan pertama dengan menghentikan aliran darah dari titik gigitan. Diikat pakai kain ataupun tali yang tidak menyakiti pasien," pungkas dr Harit.(*)
Laporan Wartawan TribunSulbar.com Zuhaji
Kredit Foto: Dok TribunSulbar
Keterangan Foto: Direktur Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju, dr Harit.
 
							
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Direktur-Rumas-Sakit-Umum-Daerah-RSUD-Kabupaten-Mamuju-dr-Harit.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/ilaksanakan-di-Mega-Plan-Ca.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Gambar-olahan-AI-Dunggah-Jumat-1172025.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/SDK-minta-kepsek-hentikan-segala-bentuk-pungutan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Gubernur-Sulawesi-Barat-Suhardi-Duka-SDK-saat-membuka-Bimtek-Pembelajaran.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Salah-satu-pemain-muda-binaan-Akademi-PSM-Mamuju-Dimas-Adi-resmi-menembus-skuad-Timnas.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Warga-berjalan-saat-banjir-di-Kali-Mamuju-Jl-Ir-Juanda-Kecamatan-Mamunyu-Kabupaten-Mamuju.jpg)