Berita Polman
DPN Perkasa Sulbar Cetak Ratusan Tukang Bersertifikat
Ketua DPN Perkasa Provinsi Sulbar, Muhammad Iswar mengatakan sertifikasi tukang penting dilakukan agar tukang lokal bisa diberdayakan.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ratusan tukang bangunan Sulawesi Barat (Sulbar) mengikuti pelatihan dan sertifikasi.
Pelatihan dan sertifikasi tukang digelar oleh Bedeng Pengurus Wilayah (BPW) Dewan Pertukangan Nasional (DPN Perkasa) Provinsi Sulbar.
Kegiatan dipusatkan di Gedung Gadis, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu, (27/7/2022).
Baca juga: DPN Perkasa Buka Sayembara Desain Gerbang Batas Sulawesi Barat
Baca juga: Dorong Tukang di Sulbar Bersertifikat, Arwan Minta Kepala Daerah Gandeng DPN Perkasa Sosialisasi
Ketua DPN Perkasa Provinsi Sulbar, Muhammad Iswar mengatakan sertifikasi tukang penting dilakukan agar tukang lokal bisa diberdayakan.
Kata dia, saat ini tukang lokal yang tidak bersertifikat kalah dengan tukang di daerah lain.
Banyak tukang dari daerah lain masuk di Sulbar.
"DPN Perkasa Sulbar gencar sosialisasi terkait sertifikasi tukang karena saat ini kalau tukang tidak bersertifikat akan kalah dengan tukang daerah lain," kata Iswar saat sambutan.
Ia mengungkapkan, sekitar Rp 6 Triliun anggaran konstruksi yang masuk ke Sulbar.
"Dari enam triliun itu kalau kita konversi jadi 15 persen maka ada sekitar satu triliun lebih itu untuk upah tukang, kalau satu triliun itu dimanfaatkan untuk tukang apa tidak maju ini Sulbar" ucapnya.

"Kita butuh peran pemerintah, tukang lokal ini harus di berdayakan. kita tidak boleh jadi penonton di daerah sendiri hanya gara-gara sertifikat" sambungnya.
Senada, disampaikan oleh anggota komisi IV DPRD Provinsi Sulbar, Hatta Kainang.
Ia mengatakan, praktis perputaran uang ketika tenaga kerjanya bukan orang lokal pasti uangnya keluar dari Sulbar.
"Walaupun kita dapat APBN banyak kemudian dapat APBD berupa DAK tetapi kalau tukangnya bukan tukang lokal maka perputaran uangnya akan keluar" ucapnya.
Dia berharap, ada sinergitas antara pemerintah dengan tukang lokal yang profesional. (*)