Berita Majene
BPBD Majene Tunggu Hasil Kajian Unsulbar Soal Tanah Bergerak di Tande
Diketahui fenomena tanah bergerak di Majene ini telah terjadi sejak satu tahun lalu.
Penulis: Masdin | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Puluhan rumah warga di Lingkungan Limboro Barat Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Majene, Sulbar rusak akibat tanah bergerak.
Diketahui fenomena tanah bergerak di Majene ini telah terjadi sejak satu tahun lalu.
Namun dua bulan belakangan makin parah hingga berdampak retaknya jalan, dindin dan lantai rumah warga hingga kantor lurah di Majene.
Kepala BPBD Majene, Ilhamsyah mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan ke lokasi.
Peninjauan dilakukan bersama akademisi dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Hasil peninjauan sementara dikatakan luas wilayah yang alama pergeseran tanah 700 meter persegi.
"Kalo kita melihat kemarin itu memang antara 500 sampai 700 meter persegi, itu terjadinya rekaan tanah yang ada di sana," ujar Ilhamsyah saat ditemui di Kantor BPBD Majene, Totoli, Kecamatan Banggae, Kamis (21/7/2022).
Masih kata Kepala BPBD Majene itu, penyebab terjadinya fenomena pergerakan tanah di Kelurahan Tande belum diketahui secara pasti.
Ia mengatakan menunggu hasil kajian yang akan dilakukan Unsulbar.
"Penyebabnya belum bisa kami pastikan, kalo belum adanya kajian yang dikeluarkan oleh ahli (akademisi Unsulbar)," tuturnya.
Adapaun langkah sejauh ini BPBD bersama tim ahli dari Unsulbar akan melakukan pengambilan sampel.
"Insyaallah dalam waktu dekat ini pihak Unsulbar sudah melakukan penelitian," lanjutnya.
Adapaun penelitian itu nanti untuk mengetahui penyebab pergeseran tanah.
Serta menjadi rekomendasi atas langkah apa yang harus dilakukan Pemerintah Majene untuk antusipasi dampak fenomena itu.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin