Berita Majene
1000 Durian Gratis di Peresmian Wisata Kampung Durian Runtuh Desa Lombang Majene
"Durian ini kita beli dari petani durian sekitar dengan harga yang yang sesuai, itu nanti dimakan secara gratis di lokasi," ucap pemuda Desa Lombang
Penulis: Masdin | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kabupaten Majene akan memiliki wisata Kampung Durian Runtuh di Desa Lombang, Kecamatan Malunda.
Peresmian Kampung Durian Runtuh tersebut dikemas dalam bentuk festival yang akan berlangsung pada Sabtu-Minggu, (23-24/7/2022) di Lapangan Desa Lombang.
Ketua Panitia, Jojon mengatakan, festival ini akan digelar dengan konsep camp ceria.
"Kegiatan kita konsep seceria mungkin, jadi akan ada games dan musik," ujarnya lewat telepon, Kamis (21/7/2022).
Ia mengatakan, dalam festival ini panitia akan menyiapkan kurang lebih 1000 biji buah durian.
Durian yang disediakan dikonsumsi pada saat selesai peresmian wisata Kampung Durian Runtuh pada hari kedua.
Baca juga: Daftar Harga Tiket Bhayangkara FC vs Persib Bandung di Tiket.com, Panitia: 20 Ribu Lebih
Baca juga: Tersangka Kasus Alih Fungsi Hutan Lindung, Kuasa Hukum Andi Dodi Akan Ajukan Pra Pradilan
"Durian ini kita beli dari petani durian sekitar dengan harga yang yang sesuai, itu nanti dimakan secara gratis di lokasi," ucap pemuda Desa Lombang itu.
Adapaun masyarakat ingin camp atau hadiri kegiatan festival itu tidak dipungut biaya registrasi.
"Hanya saja untuk parkiran akan ada biaya keamanan," tambah Jojon.
Perihal teknis dan agenda selama festival, yakni hari pertama, Sabtu (23/7/2022) panitia menunggu di pintu masuk jalur kegiatan depan Koramil Kecamatan Malunda, mulai pukul 09.00 Wita sampai pukul 14.00 Wita.
Selanjutnunya, pukul 14.30 Wita peserta diajak menikmati pesona air terjun Kembar di Lombang Timur sampai pukul 17.00 Wita.
Pembukaan Festival pada pukul 20.00 Wita dilanjutkan dengan live musik.
Hari kedua, Minggu (24/7/2022), kegiatan dimulai pukul 06.00 Wita.
Peserta diajak menikmati pesona embun desa pada pukul 08.00 Wita, peserta disuguhkan lammang (makanan dalam bambu) dan bubur kacang hijau durian sembari menunggu desa durian runtuh di resmikan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Masdin