Info BMKG
LAGI Viral Kabar Potensi Tsunami di Mamuju, Daryono: Gak Ada, Jangan Percaya!
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pun tak luput dari pertanyaan warga, terkait kebenaran informasi ini.
TRIBUN-SULBAR.COM - Sedang viral video di media sosial, terkait informasi terkait potensi tsunami di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Informasi ini membuat masyarakat jadi gaduh.
Tak sedikit mulai panik akan tersebarnya informasi tersebut.
Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Potensi Tsunami di Mamuju, Jamroni: Warga Jangan Panik!
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pun tak luput dari pertanyaan warga, terkait kebenaran informasi ini.
Akun Facebook miliknya @Daryono BMKG diramaikan warga yang bertanya tentang potensi tsunami di Mamuju.
Daryono pun merespon menjawab pertanyaan warga.
Seperti diutarakan pemilik akun Nur Aqila
'Bagaimn dngn berita Mamuju pak knp ada berita katax mau sunami tolong di perjelass Krn kami warga Mamuju sllu takut apa LG kami pux anak kecil'
Daryono kemudian memberi jawabannya
'ga ada kak. Jgn pcy brita spt itu. Yakini bhw gempa blm dapat diramal/diprediksi' jawabnya.

Sebelumnya, Koordinator Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran BMKG Wilayah IV Makasssr, R Jamroni mengatakan, masyarakat tidak perlu panik atas informasi tersebut.
"Tidak apa-apa, masyarakat tidak perlu panik video beredar untuk waspada saja," kata Jamroni, saat dikonfirmasi TribunSulbar.com, Sabtu (25/6/2022).
Video terkait tsunami di Kabupaten Mamuju diunggah pemilik akun Satry Polang.
"Sepertinya pemilik YouTube tersebut beberapa hari lalu ikut acara seminar tentang gempa bumi Mamuju. Lalu dia membuat kesimpulan seperti itu," ungkap Jamroni.
Padahal, lanjut Jamroni di akhir seminar ada rekomendasi untuk pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Mamuju.
Jamroni membeberkan saat pelaksanaan seminar banyak ahli dilibatkan sebagai narasumber.
"Jadi ada sembilan rekomendasi dikeluarkan hasil seminar tersebut. Jadi masyarakat jangan panik," bebernya.
Tujuannya, bukan untuk menakut-nakuti, tapi lebih pada peningkatan kewaspadaan.