Kapal Tenggelam

Cerita 11 ABK Kapal Tenggelam di Perairan Majene, Terombang-ambil Sebelum Ditemukan Nelayan

Kapal mereka tenggelam saat hendak pulang dari mencari Teripang di sekitar perairan Majene, Sulawesi Barat pada Rabu (22/6/2022) kemarin.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
ABK KM Nurhalima ditemukan selamat oleh nelayan Polman, Kamis (23/6/2022). Sebanyak 11 ABK terombang ambing di Perairan Majene sebelum ditemukan, kapal mereka tenggelam akibat bocor saat mencari Teripang. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Nelayan di Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil menyelamatkan 11 anak buah kapal (ABK) KM Nurhalima yang tenggelam di perairan Majene, Sulbar.

Kapal mereka tenggelam saat hendak pulang dari mencari Teripang di sekitar perairan Majene, Sulawesi Barat pada Rabu (22/6/2022) kemarin.

Rusmin (30), salah satu korban menceritakan mereka berangkat melaut dari Makassar sejak 2 Juni 2022 lalu bersama 10 orang rekannya.

Sebagian berasal dari Sulawesi Selatan dan lainnya adalah warga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelum kapal tenggelam, Rusmin dan korban lainnya awalnya mencari teripang di perairan Sulawesi Barat.

ABK KM Nurhalima ditemukan selamat oleh nelayan Polman, Kamis (23/6/2022). Sebanyak 11 ABK terombang ambing di Perairan Majene sebelum ditemukan, kapal mereka tenggelam akibat bocor saat mencari Teripang.
ABK KM Nurhalima ditemukan selamat oleh nelayan Polman, Kamis (23/6/2022). Sebanyak 11 ABK terombang ambing di Perairan Majene sebelum ditemukan, kapal mereka tenggelam akibat bocor saat mencari Teripang. (Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri)

Usai melaut dan hendak pulang ke Makassar, tiba tiba kapal mereka bocor dalam perjalanan.

Kapal diketahui mulai bocor sejak Selasa (21/6/2022).

Ia mengaku sempat berusaha menguras air dan mencoba menutupi bagian kapal yang bocor.

Namun keesokan harinya Rabu (22/6/2022), air semakin sulit dibendung, sehingga membuat kapal mati.

"Sempat kuras air, tapi tidak bisa karena mesin mati, makanya penuh air, "ucap Rusmin saat ditemui di rumah seorang nelayan yang menemukan mereka di Kecamatan Tinambung, Kamis (23/6/2022).

Saat kapal tenggelam, mereka langsung mengambil alat pelampun jeriken.

Korban sempat terombang ambing hampir dua jam di laut sebelum ditemukan.(san)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved