Gempa Sulbar

Rekam Jejak Sejarah Gempa Bumi di Sulbar, Berada di Jalur Ring of Fire, Terjadi Sejak 1967

Masih segar di ingatan, gempa bumi besar terjadi di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Majene dan Mamuju pada Januari 2021 lalu.

Editor: Ilham Mulyawan
Ist/Tribun-Sulbar.com
Gempa 5,8 Terjadi di Kota Mamuju, rABU (8/6/2022). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Masih segar di ingatan, gempa bumi besar terjadi di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Majene dan Mamuju pada Januari 2021 lalu.

Gempa itu terjadi dua kali.

Pertama pada Kamis (14/1) pukul 14.35 Wita

Baca juga: Kantor Bupati Mamuju Sepi Aktivitas Pegawai Usai Gempa 5,8 Magnitudo

Baca juga: Cerita Edi Warga Mamuju, Trauma Gempa Bumi di 15 Januari 2021 Lalu

Dengan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Lalu gempa kedua terjadi keesokan harinya, Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita dini hari, dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang memiliki 4 lantai ambruk. Disusul gedung perkantoran, ruko, hotel, juga puskesmas dilaporkan ada yang mengalami kerusakan.

Ratusan rumah milik warga juga rusak, mulai dari tingkat ringan hingga berat.

Gempa tidak hanya menghancurkan sejumlah bangunan, namun juga menimpa sejumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor, maupun mobil hingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Kini, lebih dari setahun, gempa yang berpusat di Mamuju kembali terjadi.

Kembali lagi ke Mamuju.

Terjadi pada Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.35 WITA dengan kekuatan 5,8 magnitudo.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, pascagempa 5,8 Skala Richter (SR) yang menghantam Kabupaten Mamuju pada Rabu (8/6/2022), ternyata menimbulkan dampak kerusakan cukup besar.

Sebanyak sembilan orang mengalami luka.

Rinciannya satu orang luka berat, lalu delpan lainnya luka ringan.

Lalu sebanyakk 70 rumah mengalami kerusakan.

Lima kecamatan terdampak, di antaranya Kecamatan Mamuju, Simboro, Tapalang, Tapalang Barat dan Kalukku.

Data terkini kerusakan lintas sektor di antaranya terjadi di Gedung serba guna milik pemprov Sulbar, kantor ortala pemprov, balitbangda, ketapang, DLHK pemprov Sulbar dan gedung disdukcapil Mamuju.

Pemerinth telah bergerak cepat menyediakan tempat pengungsian bagi warga.

Stadion Manakarra sebanyak 1.000 orang, kemudian jalur 2 jl Insinyur juanda sebanyak 500 orang, kantor bupati sebanyak 100 orang, Kantor TVRI 70 orang dan kecamatan tapalang barat 6.000 orang.

Sering Terjadi

Ternyata, gempa serupa tak sekali ini saja terjadi.

Gempa di Sulbar sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.

Salah satunya gempa besar sudah terjadi sejak 1967, atau 55 tahun lalu.

Penyebabnya karena Sulbar segaris dengan Sulawesi Tengah dan Maluku.

Data BMKG Majene terkait Sejarah gempa besar di Sulbar
Data BMKG Majene terkait Sejarah gempa besar di Sulbar (ist)

Berada dalam lingkaran Ring of Fire atau lingkaran api.

Istilah yang menggambarkan daerah yang sering mengalami gempa, diakibatkan pergerakan lempeng tektonik di bawah lapisan bumi.

Pada bincang virtual yang dilaksanakan BMKG pada 3 Agustus 2021 lalu, Prakirawan BMKG Stasiun II wilayah Majene Hadi Nur Rohman mengatakan, Sulbar sejak dulu sudah menjadi 'langganan' persinggahan gempa besar.

Dia menyebutkan, gempa besar pertama kali melanda Polman dan Majene pada 11 April 1967, berkekuatan 6,3 magnitudo dengan korban jiwa 58 meninggal dunia.

Gempa ini juga menimbulkan tsunami.

Dua tahun berselang, tepatnya 23 Februari 1969 kembali terjaid gempa. Kali ini berkekuatan 6,9 magnitudo, dan menyebabkan 64 meninggal dunia. Sama seperti gempa besar pertama, juga terjadi tsunami.

Menyusul gempa di Kabupaten Mamuju pada 6 September 1972 dengan kekuatan 5,8 magnitudo. Lalu gempa lagi 8 Januari 1984 dengana kekuatan 7,6 magnitudo. "Semuanya gempa merusak," ujar Hadi saat tampil sebagai narasumber dalam bincang virtual.

Menurutnya, patahan naik Selat Makassar, terutama segmen central, mamuju dan somba yang terletak di lepas pantai barat Sulbar, merupakan struktur geologi utama yang mempengaruhi seismisitas di wilayah tersebut.

"Selain patahan di laut, beberapa patahan juga memotong dataran Sulbar," ujarnya.

Berdasarkan fakta sejarah gempa bumi tersebut, dia menyimpulkan bahwa tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang akan terulang lagi.

Data BMKG Majene terkait Sejarah gempa besar di Sulbar

Berdasarkan data gempabumi satu tahun terakhir, hampir setiap hari terjadi gempabumi meskipun tidak semua dirasakan, atau berdampak pada masyarakat.

Sehingga sangat diperlukan penerapan mitigasi bencana yang tepat, agar masyarakat siap siaga ketika gempa terjadi.

Sejarah Gempa Merusak dan Tsunami di Sulawesi Barat

1. 23 Des 1915 (M-)
2. Gempa Polman - Majene 11 April 1967 (M6,3) - 58 MD - Tsunami
3. Gempa Majene 23 Feb. 1969 (M 6,9) - 64 MD - Tsunami
4. Gempa Mamuju 6 Sep. 1972 (M 5,8) - merusak
5. Gempa Mamuju 8 Jan. 1984 (M 6,7) - merusak
6. Gempa Mamuju Utara 16 Jun. 2010 (M 5,3) - merusak
7. Gempa Mamasa 5 Nov 2018 (M 5,2)- Merusak
8. Gempa Mamuju Tengah 28 Okt. 2020 (M 5,3) - merusak
9. Gempa Majene 14 Jan. 2021 (M5,9) - merusak
10. Gempa Majene 15 Jan. 2021 (M6,2) - merusak
11. Gempa Mamuju 8 Juni 2022 (5,9 SR) - Merusak

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved