Penyakit PMK Pada Hewan Belum Berepek ke Penjualan Daging Sapi di Mamuju

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Jumat (20/5/2022) terlihat lapak pedagang daging sapi masih ramai.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Suasana penjualan daging sapi di kompleks pasar baru Jl Abdul Syakur, Kelurahan Karema, Mamuju, Jumat (20/5/2022). 

"Biaya pagan bisa naik itu, karena pasti sapi lama dikarantina dulu, kalau sekarang ini belum ada dampak harga dagingnya," jelas Mursalam.

Ia pun berharap pemerintah memperketat pengawasan agar penyakit menular itu tidak masuk di Sulbar.

PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan menular bersifat akut.

Penyebab PMK yaitu virus dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.

Masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit).

Adapun jenis hewan yang rentan tertular yaitu sapi, kerbau, kambing, domba, babi dan ruminansia lainnya.

Berikut ciri-ciri dan gejala hewan ternak terjangkit PMK:

1. Ternak mengalami demam tinggi (39-41 oC).

2. Keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.

3. Luka-luka dan sariawan pada rongga mulut dan lidah.

4. Tidak mau makan sehingga ternak jadi kurus.

5. Luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku.

6. Sulit berdiri bahkan pincang.

7. Gemetar dan napas cepat.

8. Produksi susu menurun.

Berikut cara penularan pepenyakit mulut dan kuku :

1. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan tertular (droplet, leleran hidung, lesi/keropeng hidung dan mulut);

2. Vektor (terbawa manusia, ternak lain);

3. Peralatan kandang yang terkontaminasi

4. Tersebar melalui udara.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved