Internasional

Sebut Finlandia dan Swedia Sarang Teroris, Presiden Erdogan: Tidak Mungkin Kami Dukung Masuk NATO

Turki termasuk negara yang menjadi anggota NATO, dengan tegas menolak kedua negara Skandinavia itu karena alasan tertentu.

Editor: Ilham Mulyawan
Bloomberg/Arif Akdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak Swedia dan Finlandia gabung NATO. 

 

TRIBUN-SULBAR.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak Swedia dan Finlandia gabung NATO.

Turki termasuk negara yang menjadi anggota NATO, dengan tegas menolak kedua negara Skandinavia itu karena alasan tertentu.

Seperti diketahui, Finlandia dan Swedia ingin gabung NATO setelah Rusia mulai menginvasi Ukraina.

Baca juga: Sanksi Ekonomi Rusia Pemgaruhi Minyak Dunia, Pemerintah Diminta Siapkan Alternatif Kebutuhan Energi

Erdogan mengatakan, Turki yang sudah menjadi bagian dari NATO, tidak memiliki pandangan positif tentang langkah negara-negara Skandinavia untuk mencari keanggotaan.

Erdogan menuduh kedua negara sebagai "sarang bagi organisasi teroris".

“Mereka bahkan anggota parlemen di beberapa negara. Tidak mungkin bagi kami untuk mendukung, ” kata Erdogan, dikutip dari Al Jazeera.

Turki telah berulang kali mengkritik Swedia dan negara-negara Eropa Barat lainnya karena penanganannya terhadap organisasi yang dianggap teroris oleh Ankara, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), serta para pengikut Cendekiawan Muslim yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.

Ankara mengatakan bahwa Gulenis melakukan upaya kudeta pada 2016.

Gulen dan para pendukungnya menyangkal tuduhan itu.

Baca juga: Angkatan Laut Rusia Kerahkan Lumba-lumba Terlatih untuk Pantau Musuh di Laut Hitam

Oposisi Turki dapat menimbulkan masalah bagi Swedia dan Finlandia mengingat semua 30 sekutu NATO harus dengan suara bulat menyetujui negara baru menjadi bagian dari aliansi yang dipimpin AS.

Erdogan mengatakan adalah kesalahan bagi NATO untuk mengakui Yunani, yang dengannya Ankara berselisih mengenai sejumlah masalah pada tahun 1952 dan mendesak agar kesalahan serupa tidak dilakukan sekarang.

Turki juga bergabung dengan NATO pada tahun 1952.

Pernyataannya muncul setelah presiden dan perdana menteri Finlandia pada hari Kamis mengatakan negara itu harus mendaftar untuk bergabung dengan aliansi tanpa penundaan.

Komentar itu memicu kemarahan Moskow dan melihat Kremlin mengancam untuk membalas, termasuk dengan langkah-langkah “teknis-militer” yang tidak ditentukan.

Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1.300 kilometer, diperkirakan akan secara resmi mengumumkan keputusannya pada hari Minggu setelah pertemuan para tokoh politik senior negara itu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/internasional/2022/05/14/erdogan-tolak-finlandia-dan-swedia-gabung-nato-sebut-kedua-negara-sarang-teroris?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved