Polman Tertinggi Angka Stunting, Wabup Natsir: Kita Akan Maksimalkan Pendamping Keluarga
Dia mengatakan, pendamping keluarga yang tersebar di setiap kecamatan dan desa bisa memaksimalkan pendampingan terhadap ibu hamil.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mencapai 36 persen.
Angka ini membuat Kabupaten Polman menjadi tertinggi tingkat stunting di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Polman, Natsir Rahmat, mengatakan akan menggerakkan seluruh pendamping keluarga yang tersebar di setiap desa dan kecamatan.
"Kita akan jalan bersama-sama pendamping keluarga ke setiap kecamatan untuk menekan angka stunting," kata Natsir Rahmat kepada Tribun-Sulbar.com usai kegiatan apel siaga pendamping keluarga, Kamis, (12/5/2022).
Dia mengatakan, pendamping keluarga yang tersebar di setiap kecamatan dan desa bisa memaksimalkan pendampingan terhadap ibu hamil.
"Khususnya ibu hamil, mulai dari awal harus dikawal, 75 hari setelah pengantin harus diketahui," ucapnya.
Dia berharap, pendamping keluarga bisa maksimal bekerja menekan angka stunting hingga turun menjadi 12 persen.
"Semua stakeholder harus terlibat di dalam, mulai dari dinas kesehatan dan keluarga berencana harus terlibat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas BP2KBP3A Kabupaten Polman, Ahmad Kilang mengatakan, sebanyak tiga pendamping keluarga tersebar di setiap desa dan kecamatan.
"Dari 167 desa dan kelurahan kita punya tiga pendamping keluarga setiap yang akan bergerak," kata Ahmad Kilang.
Dia menyebutkian ada 34 desa di Kabupaten Polman yang dianggap rawan stunting.
"Ada 34 desa di Kabupaten Polman dianggap rawan stunting, tidak usah saya sebutkan wilayah mana saja," ucapnya.(*)