Wisata Desa Battetangga
WOW! Objek Wisata Desa Battetangga Polman Raup Rp 3,1 Milliar Selama Libur Lebaran
Libur lebaran tahun 2022 hampir semua objek wisata yang ada di Kabupaten Polman ramai pengunjung.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Libur lebaran membawa berkah bagi pengelolah wisata di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Khususnya di Desa Batetanngnga, Kecamatan Binuang.
Setelah dua tahun dilakukan pembatasan akibat pandemi covid-19.
Libur lebaran tahun 2022 hampir semua objek wisata yang ada di Kabupaten Polman ramai pengunjung.
Beberapa objek wisata seperti Salupajaan dan wisata Kali Biru full pengunjung sepanjang libur lebaran.
Ketua Asosiasi Wisata Kabupaten Polman, Muhammad Yusri mengatakan, ramainya pengunjung wisata pada libur lebaran tahun menjadi rezeki tersedir bagi pengusaha wisata dan masyarakat sekitar.
"Tentunnya ini menjadi rezeki bagi pengelolah wisata dan masyarakat sekitar karena meningkatnya angka kunjungan tahun ini juga seiring dengan meningkatnya perputaran ekonomi di masyarakat sekitar lokasi wisata" ucap Yusri kepada TribunSulbar.com, Rabu, (11/5/2022).
Tercatat total pengunjung objek wisata di Desa Battetangga, Kecamatan sebanyak 156 ribu orang.
"Berdasarkan data yang masuk pada kami jumlah kunjungan ke Desa Batetangnga selama libur lebaran terhitung sejak tanggal 3 sampai 8 Mei 2022 tercatat sebanyak 156 ribu orang" kata Yusri.
Jumlah kunjungan ini tersebar dibeberapa titik di Desa Batetangnga.
"Desa Batetangnga memiliki sungai yang indah ditambah pemandangan yang cantik. Jadi itu juga dimanfaatkan sejumlah pengunjung ke Desa Batetangnga untuk berwisata bersama keluarga dan kerabat mereka" ucapnya.
Jumlah kunjungan wisata ke Desa Batetangnga mempengaruhi perputaran ekonomi di desa tersebut.
Dia mengatakan, usaha wisata di desa tersebut meraup keuntungan hingga Rp 3,1 Miliar selama libur lebaran.
"Data kami menunjukan perputaran ekonomi selama libur lebaran di Desa Batetantangnga akibat kunjungan wisata mencapai Rp 3,1 Miliar. Angka ini bisa saja lebih jika perhitungan kami dimaksimalkan di lokasi, cuma kami di Asosiasi serba terbatas" katanya.
Angka Rp 3,1 Miliar tersebut bersumber dari sejumlah pendukung pariwisata, seperti jasa wisata, usaha pariwisata dan lokasi wisata itu sendiri.
Seperti penjual atau warung sepanjang jalan menuju lokasi wisata itu omset penjulannya meningkat selama libur lebaran hingga puluhan juta perhari.
Sementara itu, di daerah tonyaman, Bajoe dan Pulau Battoa banyak nelayan beralih profesi menjadi pelaku jasa wisata.
Mereka mamanfaatkan perahu mereka untuk disewa pengunjung menuju Wisata Pulau Gusung Toraja.
Hal ini dilakukan lantaran perahu selama ini yang mengantar wisatawan ke Pulau Gusung Toraja kewalahan karena tinggi angka kunjungan ke pulau tersebut.
Penghasilan ojek perahu ini juga meningkat.
Selama libur lebaran mereka bisa menghasilkan Rp 2 hingga Rp 5 juta per hari.
Yusri berharap, potensi wisata di Kabupaten Polman menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah.
"Melihat hal tersebut kami berharap agar pemerintah serius membangun dan mendukung wisata kita yang ada di kabupaten polewali mandar. Karena melalui sektor pariwisata ekonomi masyarakat bisa meningkat" pungkasnya. (*)