Festival Kota Tua
Khawatir Permainan Tradisional Punah, Kepala Disbudpar Majene: Harus Dilestarikan!
Kata Rustam, salah satu cara melestarikan dan menjaga eksistensi permainan tradisional adalah perkenalkan lebih awal kepada anak-anak.
Penulis: Masdin | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Majene, Rustam Rauf, khawatir permainan tradisional hilang tergerus zaman.
Hal ini diungkapkan saat ditemui di Lomba Permainan Tradisional di Museum Mandar Majene, Rabu (11/5/2022).
"Kalo dibilang khawatir ya tentu, apalagi di era sekarang sudah banyak permainan moderen," ujarnya.
Namun kata dia, bukan berarti permaian moderen tidak boleh dimainkan.
Tetapi bagaimana caranya agar permainan tradisional tetap dilestarikan.
"Melestarikan permainan tradisional agar semakin banyak dan digemari dan semakin dikembangkan," terangnya.
Kata Rustam, salah satu cara melestarikan dan menjaga eksistensi permainan tradisional adalah perkenalkan lebih awal kepada anak-anak.
Seperti lewat lomba yang digelar dalam Festival Kota Tua Majene 2022 ini.
"Tentunya kita harus jaga melalui event seperti ini dan kehidupan sehari-hari," terang Kepala Disbudpar Majene itu.
Senada, Wakil Bupati Majene Arismunandar.
"Ini adalah salah satu bentuk kebudayaan, dalam artian permainan tradisional ini tentunya harus kita jaga," ucapnya.
Karena itu dia mengajak masyarakat agar ikur bersama melestarikan permainan dan olahraga tradisional.
Khusunya di Kabupaten Majene.
Perlu diketahui, lomba permainan tradisional jadi salah satu kegiatan dalam Festival Kota Tua Majene yang laksanakan di Museum Mandar Majene, Jln Raden Soeradi, Pangali-ali, Banggae, Rabu (11/5/2022).
Ada tiga permainan dilombakan yakni jekka tarring atau egrang, gasing dan kalacang atau congklak.
Adapun peserta merupakan siswa siswi sekolah dasar di Kabupaten Majene.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Masdin