TPA Sattoko

Hanya Pemdes yang Setuju, Pemuda Desa Sattoko Polman Tolak Pembangunan TPA di Desanya

Dia mengatakan, yang setuju Desa Sattoko dijadikan sebagai TPA hanya kepala desa dan beberapa aparat, tidak mewakili semua masyarakat dan pemuda desa.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
zoom-inlihat foto Hanya Pemdes yang Setuju, Pemuda Desa Sattoko Polman Tolak Pembangunan TPA di Desanya
Hadi Syukran
Hadi Syukran, kelompok pemuda Desa Sattoko, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman, Rabu, (20/4/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melalui dinas lingkungan hidup dan kehutanan (DLHK) memilih lokasi di Desa Sattoko, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman, untuk pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Pemerintah mengklaim sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Sattoko dan mendapatkan persetujuan.

Kendati demikian, masih ada kelompok masyarakat yang melakukan penolakan.

Perwakilan kelompok pemuda Desa Sattoko, Hadi Syukran mengatakan, secara tegas menolak Desa Sattoko dijadikan TPA.

Dia mengatakan, yang setuju Desa Sattoko dijadikan sebagai TPA hanya kepala desa dan beberapa aparat, tidak mewakili semua masyarakat dan pemuda desa.

"Kami pemuda desa secara tegas menolak TPA di sattoko" ucap Hadi Syukran kepada TribunSulbar.com via Instagram, Rabu, (20/4/2022).

Kata dia, ada beberapa alasan kelompok pemuda desa menolak TPA tersebut.

Pertama karena Desa Sattoko Sumber air bersih yang mengairi beberapa kecamatan yg ada di Kabupaten Polman.

Jika TPA dibangun maka akan merusak kebersihan air yang kita miliki.

Kedua, semua lokasi yang ada di Desa Sattoko hampir ditempati semua petani untuk berkebun.

"Otomatis orang yang berlokasi untuk berkebun di area TPA maka akan tergangu dengan bau busuk dari sampah," tuturnya.

Ketiga, dampak buruk atau dampak sosial kepada masyarakat yang besar kemungkinan bisa terjadi.

"Bukan persoalan sampah itu kotor dan bau, namun disisi lain kami melihat potensi desa kami yang memang mayoritas petani, penghasilan nya dilihat dari tanaman holtikultura, sedangkan lokasi yang di survei menjadi objek TPA itu sangat dekat dengan lahan pertanian masyarakat dan bahkan itu hanya beberapa puluh meter saja" tegas Hadi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved