Polman

Kapal Bagan Nelayan di Polman Rusak Parah Usai Dihantam Angin Kencang, Rugi Rp200 Juta

Kapal bagan nelayan di Polman rusak parah usai dihantam angin kencang, kerugian mencapai Rp200 Juta

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
FAHRUN RAMLI
KAPAL BAGAN RUSAK- Kapal Bagan milik warga di Pantai Bahari, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, Sulbar, alami kerusakan cukup parah saat dihantam angin kencang, Kamis (12/11/2025). Dok Fahrun. 

 

Ringkasan Berita:
  • Kapal Bagan (kapal penangkap ikan jenis jaring angkat) mengalami kerusakan parah setelah dihantam angin kencang di Polman
  • Para nelayan dari warga sekitar bahu membahu memperbaiki badan kapal bagan ini.
  • Kerusakan kapal tersebut pemiliknya mengalami kerugian hingga Rp 200 juta 
  • Mereka berusaha memperbaiki kapal bagan ini agar dapat kembali digunakan.

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Kapal Bagan milik warga di Pantai Bahari, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) alami kerusakan cukup parah usai dihantam angin kencang, Kamis (12/11/2025).

Kapal penangkap ikan jenis jaring angkat ini nampak terparkir di bibir pantai Bahari Polewali.

Para nelayan dari warga sekitar bahu membahu memperbaiki badan kapal bagan ini.

Akibat kerusakan ini, nelayan untuk sementara waktu tidak dapat menangkap ikan.

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 13 November 2025, Leo Kurang Fokus, Aries Kesabaran Diuji

Baca juga: Polisi Selidiki Mobil Kas BNI Terbakar di Polman, Uang Tunai Rp4,6 Miliar Hangus Terbakar

Bahkan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dari ongkos perbaikan kapal bagan.

Pemilik kapal bagan, Kamel mengatakan awalnya kapal bagan ini sempat diparkir usai datang melaut.

"Langsung kencang angin, dihantam ini kapal, ada kerusakan pada alat tangkap," kata Kamel kepada wartawan.

Dia bersama nelayan lainnya telah berusaha memperbaiki kapal bagan ini agar dapat kembali digunakan.

Namun kerusakan kapal kata Kamel cukup parah, sudah tidak dapat lagi diperbaiki.

Sehingga para nelayan mengambil bagian kapal masih dapat digunakan seperti mesin dan jaring.

"Setelah dilihat ini kapal bagan, sudah tidak lagi bisa diperbaiki, hanya beberapa bagian bisa diselamatkan, kerugiannya ini capai 200 juta," ungkapnya.

Dia menambahkan beberapa bagian kapal yang dapat diselamatkan juga harus diperbaiki.

Nantinya akan digunakan untuk kapal bagan lainnya.

Kamel menyebut selama beberapa hari terakhir terjadi angin kencang atau disebut angin barat.

Para nelayan saat ini waspada untuk pergi melaut lantaran perubahan cuaca yang tidak menentu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved