Soal Penanganan Sampah di Pasar Tradisional Topoyo, Zainal Abidin: Ulah Masyarakat Sendiri

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Mamuju Tengah, tanggapi keluhan warga di sekitar Pasar Tradisional Topoyo.

Warga mengeluhkan penanganan sampah yang buruk, sehingga baunya mengganggu pedagang dan warga sekitar.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLHK Kabupaten Mamuju Tengah, Zainal Abidin, mengatakan pihaknya sudah melakukan maksimal.

"Petugas sampah setiap dua hari sekali angkut sampah di tempat tersebut atau setiap bak kontainer sampah tersebut penuh," kata Zainal Abidin kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (7/4/2022)

Jika sampai berserahkan, kata dia, itu bukan ulah petugas tapi ulah masyarakat sendiri membuang sampah asal-asalan.

“Bukannya kami tidak peduli, namun masyarakat sendiri terkadang membuang sampahnya tidak masuk ke dalam bak,”ungkapnya.

Bahkan ungkap dia, terkadang warga hanya menyimpan sampah di pinggir bak kontainer sehingga mudah berserakan.

“Ini perlu kesadaran masyarakat. Kita sudah fasilitasi bak sampah, harusnya dijaga dan tidak dibiarkan berserakan,” tandasnya.

Mengenai aroma tak sedap itu tidak dipungkiri, apalagi sampah para pedagang adalah sampah basah.

“Termasuk limbah ayam potong dan ikan yang mudah busuk dan berulat,” terangnya.

Ia berharap ada kesadaran masyarakat agar buang sampahnya di dalam bak kontainer.

“Bukan di sekitaran bak,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk pemindahan bak kontainer sampah bisa saja dilakukan.

Namun menurutnya, hanya akan menimbulkan tumpukan-tumpukan sampah yang tidak beraturan.

“Ketika itu dipindahkan jauh dari lokasi sebelumnya, ke mana para pedagang akan buang sampahnya,” tanya nya.