Imbas Harga Minyak Mentah Indonesia yang Tembus 114 Dollar AS, Pertamax Naik Jadi Rp 12.500

Imbas harga minyak mentah Indonesia yang tembus 114 dollar AS per barrel, harga Pertamax naik jadi Rp 12.500 per liter.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
kompas.com
Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pemerintah berencana menghapus BBM RON 88 Premium dan RON 90 Pertalite sebagai upaya mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. 

TRIBUN-SULBAR.COM - PT Pertamina secara resmi telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.

Kenaikan harga BBM non subsidi itu berlaku mulai hari ini, Jumat (1/4/2022) sejak pukul 00.00 waktu setempat.

Berdasarkan keterangan resminya, PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan, kenaikan BBM jenis Peretamax ditengarai oleh krisis geopolitik yang begitu bereampak pada harga minyak dunia yang melambung begitu tinggi.

Harga minyak dunia saat ini tembus di atas 100 Dollar Amerika Serikat per barrel.

Kondisi tersebut kemudian membuat minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per tanggal 24 Maret 2022 tembus 114,55 Dollar Amerika Serikat per barel.

Pengendara motor antre untuk membeli BBM jenis Pertamax di SPBU Simbuang Mamuju karena BBM jenis Solar dan Pertalite habis akibat terlambatnya suplai masuk
Pengendara motor antre untuk membeli BBM jenis Pertamax di SPBU Simbuang Mamuju karena BBM jenis Solar dan Pertalite habis akibat terlambatnya suplai masuk (Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com)

Baca juga: Harga Terbaru BBM Per 1 April 2022: Pertamax RON 92 Naik Menjadi Rp 12.750 Per Liter dari Rp 9.200

Baca juga: Harga Pertamax Naik Per 1 April 2022: Wilayah Sulawesi Barat Jadi Rp 12.750 Per Liter

Kenaikan tersebut mencapai 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar 73,36 Dollar Amerika per barel.

Walaupun demikian, kenaikan harga BBM diberlakukan secara selektif dengan hanya menyadari BBM non subsidi yang diklaim tingkat konsumsinya yang hanya 17 persen.

Adapun rinciannya adalah 14 persen merupakan Pertamax dan 3 persen lainnya untuk Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Sedangkan, untuk BBM subsidi seperti Pertalite dipastikan tak akan mengalami kenaikan harga.

BBM subsidi seperti Pertalite tetap dibanderol dengan harga Rp 7.650 per liter.

Irto Ginting selaku Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina, menjelaskan, penetapan harga untuk BBM bersubsidi dilakukan untuk menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," ucap Irto Ginting dalam keterangan resminya.

(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved