Hapus Tato Gratis
Warga Antusias Ikut Hapus Tato di Majene, Arifin: Kalau Ada Tato Dianggap Orang Nakal
"Kebanyakan untuk menghindari stigma masyarakat, memang sebenarnya tato itu seni, ada juga yang sudah bosan dan ingin hijrah," tuturnya.
Penulis: Masdin | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Puluhan warga hapus tato di Gedung Assamalewuang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sabtu (26/3/2022).
Kegiatan tersebut digagas oleh Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan), Sedekah Rombongan Majene (SRM) dan Pemerintah Majene.
Ketua Mahtan, dr Abdul Azis menuturkan sekitar 70 peserta dari berbagai daerah mendaftar dalam kegiatan tersebut.
"Pesertanya ini ada dari Polewali Mandar, Mamuju dan Makassar," ujar dr Azis.
Sebelum mendapat pelayanan hapus tato, para peserta yang datang akan melalui beberapa tahapan.
Seperti registrasi termasuk menyertakan hasil pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Cegah Pelanggaran KI, Kemenkumham Sulbar Pantau Toko dan Pusat Perbelanjaan di Mamuju
Baca juga: Update Kasus Kecurangan CPNS 2021, Kabid Humas Polda Sulbar: 3 Tersangka Masih Ditahan
Kemudian menyetor hapalan 10 ayat surat Ar-Rahman, kemudian anastesi hingga proses penghapusan tato dengan laser.
Adapun alasan mereka menghapus tato kata dr Azis beragam, namun dominasi untuk menghilangkan stigma sosial.
"Kebanyakan untuk menghindari stigma masyarakat, memang sebenarnya tato itu seni, ada juga yang sudah bosan dan ingin hijrah," tuturnya.
Selain itu ada juga karena tuntutan pekerjaan dan lainnya.
Salah satu peserta Kamal Arifin (31), ia mengaku hapus tato karena hindari stigma masyarakat.
"Kalau ada tato kadang minder karena dianggap orang nakal atau apa," ujar Kamal.
Kamal mengaku selain menghilangkan stigma, juga karena ingin hijrah.
Ia pun bersyukur dengan kegiatan hapus tato ini, apalagi tidak dibebankan biaya.
"Kami betul-betul terbantu, cuman karena ini kegiatan sosial jadi saya harap pemerintah bisa tersus memfasilitasi," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Masdin