Karewa Olahraga
Fasilitas Jadi Kendala Utama Pembinaan Atlet Bulu Tangkis Mamuju, Reze: Pemerintah Tidak Punya GOR
Dia mengatakan, pengadaan GOR menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten Mamuju dan PBSI.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Mamuju, Muhammad Reza, hadir dalam program bincang santai Karewa Olahraga Tribun-Sulbar, Kamis (24/3/2022) malam.
Reza bicara tentang badminton dan popularitasnya di Kabupaten Mamuju.
Politisi Gerindra tersebut mengungkapkan, kendala utama dalam melakukan pembinaan bulu tangkis di Kabupaten Mamuju adalah infrastruktur.
"Hingga saat ini Kabupaten Mamuju belum memiliki Gedung Olahraga (GOR) khusus untuk pembinaan atlet bulu tangkis," kata Anggota DPRD Kabupaten Mamuju itu.
Dia mengatakan, pengadaan GOR menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten Mamuju dan PBSI.
"Karena bagaimana kita mau melakukan program pembinaan berkelanjutan, sementara kita tidak punya fasilitas," pungkasnya.
Berbeda dengan kabupaten tetangga atau Kabupaten Majene, kata Reza, memiliki infrastruk memadai atau GOR milik pemerintah.
Bahkan di Majene, lanjutnya, hampir di setiap desa atau kecematan memiliki fasilitas GOR bulu tangkis.
"Sebenarnya perkembangan club badminton di Kabupaten Mamuju sangat banyak, mulai dari pelosok desa hingga kota, tapi terkendala fasilitas dan dana melakukan pembinaan," pungkasnya.
Dikatakan, selama ini club-club badminton di Mamuju hanya hanya terbentuk secara swadaya dan tidak memiliki wadah untuk bisa fokus latihan.
"Ini merupakan tantang bagi kita bagaimana mengorganisir para club persatuan badminton, agar betul-betul bisa diberdayakan," tuturnya.
Dia menuturkan, banyak generasi di Kabupaten Mamuju memiliki potensi untuk menjadi atlet bulutangkis terkenal.
Namun mereka tidak memiliki club satelit yang bisa fokus latihan.
"Ini menjadi target jangka menengah kita untuk berkoordinasi dengan stakholder agar bisa mempersiapkan fasilitas untuk atlet bulutangkis," pungkasnya.(*)
Reza juga mengungkapkan, akibat tidak adanya fasilitas khusus bulu tangkis, pada perhelatan Porprov Sulbar 2022, Mamuju selaku tuan rumah harus menyewa.
"Kita sewa Richest Rp 4.5 juta per hari selama 10 hari. Itupun tidak standar," bebernya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman