BKKBN Sulawesi Barat
BKKBN Sulbar Kenalkan Program RAN PASTI, Targetkan Angka Stunting Menurun 14 Persen di 2024
Para peserta berasal dari berbagai kalangan yang berkaitan dengan pencegahan dan penurunan stunting.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Barat (Sulbar) kenalkan program percepatan penurunan angka stunting.
Program tersebut bernama Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
Program nasional untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang.
Sosialisasi itu berlangsung di Baal Room, Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Jumat (18/3/2022).
Para peserta berasal dari berbagai kalangan yang berkaitan dengan pencegahan dan penurunan stunting.
Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto yang turut hadir mengatakan sosialisasi tersebut menyasar 12 provinsi.
"Kita menyasara provinsi yang prevalensi angka stuntingnya cukup tinggi, termasuk Sulbar," terang Tavip Agus Rayanto saat sambutan.
Dikatakan, apabila diterapkan secara nasional di seluruh daerah di Indonesia, maka akan membawa dampak signifikan untuk penurunan stunting.
Secara nasional, angka stunting atau kasus kurang gizi kronis di Sulbar masih tertinggi kedua, setelah Nusa Tenggara Timur, yang mencapai 43,8 persen.
Prevalensi stunting secara nasional, Sulbar masih mencapai 33,8 persen atau sekitar 86 ribu anak.
Kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Akibatnya tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kabupaten Majene, menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di Sulbar, mencapai 35,7 persen.
Kemudian disusul Kabupaten Mamasa 33,7 persen dan Pasangkayu 28,6 persen.
Sementara Polewali Mandar 36 persen, Mamuju 30,3 persen dan Mamuju Tengah 26,3 persen.
Untuk itu program RAN PASTI tersebut sangat diharapkan dapat berjalan baik di Sulbar.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli