BKKBN Sulawesi Barat

BKKBN Pusat: Sulbar Layak Terapkan Kewaspadaan Tingkat Satu Masalah Stunting

Sulbar merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi pada tahun 2022.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Sekretaris utama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto saat sambutan di di Baal Room, Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Jumat (18/3/2022). 

Para peserta berasal dari berbagai kalangan yang berkaitan dengan pencegahan dan penurunan stunting.

Dia katakan, apabila diterapkan secara nasional di seluruh daerah di Indonesia, maka akan membawa dampak signifikan untuk penurunan stunting.

Secara nasional, angka stunting atau kasus kurang gizi kronis di Sulbar masih tertinggi kedua, setelah Nusa Tenggara Timur, yang mencapai 43,8 persen.

Prevalensi stunting secara nasional, Sulbar masih mencapai 33,8 persen atau sekitar 86 ribu anak.

Kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

Akibatnya tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kabupaten Majene, menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di Sulbar, mencapai 35,7 persen.

Kemudian disusul Kabupaten Mamasa 33,7 persen dan Pasangkayu 28,6 persen.

Sementara Polewali Mandar 36 persen, Mamuju 30,3 persen dan Mamuju Tengah 26,3 persen.

Untuk itu program Ran Pasti tersebut sangat di harapkan dapat berjalan baik di Sulbar.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved