Minyak Goreng Langka
HET Minyak Goreng Dicabut, Distributor Mahameru Mamuju Belum Terima Stok dari Pabrik
Sutonggo belum mengetahui penyebabnya kenapa distribusi minyak belum datang-datang di Mamuju.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemilik Mahameru distributor minyak goreng di Mamuju Sutonggo mengaku belum mendapat stok minyak goreng dari pabrik meskipun sudah memesan.
Padahal harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sudah dicabut pemerintah.
"Sejak bulan Februari 2022 lalu kita memesan dan sampai sekarang tidak ada datang," kata Sutonggo saat ditemui di kantornya Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar, Kamis (17/3/2022).
Dia menceritakan saat stok normal distribusi minyak selalu datang dua kontainer.
Bahkan, satu kali dua minggu sudah datang minyak goreng.
"Karena kita sudah punya pelanggang tetap, tapi sekarang tidak ada sama sekali minyak," ungkap Sutonggo.
Sementara, minyak akan dijual normal kembali selama ada stok dari pabrik.
Sutonggo belum mengetahui penyebabnya kenapa distribusi minyak belum datang-datang.
"Jadi kalau lancar barang dari pabrik, kami juga lancar distribusikan ke pelanggang," bebernya.
Sebelumnya, Pemerintah mencabut peraturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per hari ini, Rabu (16/3/2022).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru untuk minyak goreng mulai 1 Februari 2022.
HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Pencabutan HET ini terjadi seiring terjadinya kelangkaan komoditas pangan tersebut di lapangan. (*)