Minyak Goreng Langka
Minyak Goreng Curah Mulai Dijual di Mamuju, Dokter IDI Sulselbar: Punya Sisi Negatif
kandugan dalam minyak goreng curah tidak terdapat penambahan vitamin yang dapat meningkatkan gizi.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Minyak goreng curah saat ini banyak dikomsumsi masyarakat Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar).
Imbas dari kelangkaan minyak goreng kemasan di pasar tradisional dan toko retail modren.
Bahkan minyak goreng curah mulai dijual di Mamuju.
Namun kandugan dalam minyak goreng curah tidak terdapat penambahan vitamin yang dapat meningkatkan gizi.
Serta tidak dianjurkan untuk dikomsumsi secara rutin atau jadi bahan pengolah makanan utama.
Hal tersebut disampaikan praktisi kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sulselbar dr Harits.
"Minyak goreng curah punya sisi negatif, karena isi kandungan dan kebersihan tidak jelas," terang dr Harits kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (10/3/2022).
Direktur RSUD Mamuju itu menuturkan minyak goreng curah berdampak tidak baik bagi kesehatan.
Serta ia menganjurkan untuk tidak dikonsumsi secara rutin atau jadi bahan pengolah makanan utama.
Sementara kata dia, minyak goreng yang sehat ialah minyak goreng yang telah di Fortifikasi.
Fortifikasi atau penambahan vitamin A pada minyak goreng yang telah dilakukan pemerintah mulai tahun 2011.
Dia pun menganjurkan agar masyarakat mengkomsumsi minyak goreng kemasan yang sudah di fortifikasi.
"Agar sehat dan meningkatkan gizi vitamin A, dari minyak goreng kemasan tersebut," lanjutnya.
Meski begitu, kata dia, minyak goreng curah tetap dapat dikomsumsi namun tidak ada penambahan vitaminya.
Dengan fortifikasi vitamin A pada minyak goreng kemasan mampu menurunkan 25 persen angka kematian.