harga cabai
Sepi Pembeli Akibat Harga Naik, Pedagang Cabai di Pasar Tradisonal Topoyo Kadang Merugi
Untuk mengantisipasi agar kerugian tidak terlalu besar, Hj Mina hanya memesan beberapa kilogram saja dari pengepul.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Topoyo, Mamuju Tengah, H. Mina mengaku kadang merugi karena sepi pembeli.
Dikatakan dengan kenaikan harga cabai, khususnya cabai rawit membuat pembelinya sepi.
Hingga cabai yang dibeli dari pengepul mengendap lama.
“Saya pernah rugi pak karena sepi pembeli,” kata Hj. Mina kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (5/3/2022).
Katad dia, cabai tidak bisa disimpan terlalu lama.
“Jadi, kalau sudah membusuk dan berulat, kita buang saja,” tuturnya.
Menurutnya, kerugian dialami terkadang mencapai Rp 500-700 ribu.
“Iya, begitulah pak resikonya,” pungkas Mina.
Untuk mengantisipasi agar kerugian tidak terlalu besar, Hj Mina hanya memesan beberapa kilogram saja dari pengepul.
“Saat ini saya hanya pesan sedikit pak, khawatirnya jika tidak laku,” tandasnya.
Diketahui saat ini harga cabai mengalami kenaikan.
Untuk cabai rawit saat ini capai harga Rp 60-70 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk cabai merah harga Rp 45 ribu per kilogramnya dan cabai keriting harga Rp 35 ribu per kilogram.(*)
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com|Samsul Bahri