Jembatan Rangas
Warga Terobos Aliran Sungai Rangas, Kadis PU Sulbar: Tidak Ada Anggaran Jembatan Darurat
"Jangan sampai ada korban baru bertindak, jadi mestinya diwanti-wanti dengam membuat jalan alternatif," tandasnya.
Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Kepala Dinas PU Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Aksan angkat suara terkait tidak adanya jembatan alternatif di jembatan Rangas yang sedang diperbaiki.
Jembatan Rangas di kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Beberapa akhir terakhir masyarakat harus menerobos derasnya aliran sungai di samping jembatan.
"Tidak ada anggaran untuk jembatan darurat," kata Aksan, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin (28/2/2022).
Dia juga membeberkan tidak lama lagi jembatan tersebut rampung.
Baca juga: Warga Kalukku Mamuju Keluhkan Jaringan Telkomsel, Saat Menelpon Suaranya Tidak Ada
Baca juga: Pelabuhan Feri Mamuju Tak Kunjung Beroperasi Hingga Akhir Bulan Februari 2022
Akan, tetapi warga diminta untuk bersabar terlebih dahulu.
"Paling lambat satu bulan, insya Allah jembatannya sudah selesai," ungkapnya secara singkat.
Sebelumnya, Salah satu pemuda Rangas, Muhammad Said sangat prihatin kondisi Jembatan Rangas tidak adanya disediakan jembatan alternatif pemerintah dan kontraktor proyek.
Mengingat, saat ini masih masuk musim hujan dan warga hanya mengandalkan jalanan lewat sungai di samping jembatang.
"Pernah kejadian saat arus sungai kencang, ada kendaraan terbawa dan untung saja warga saling membantu sehingga bisa diselamatkan," kata Said saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (26/2/2022).
Semestinya, lanjut Said pemerintah menganggarkan jembatan alternatif untuk warga melintas.
Padahal, anggaran jembatan Rangas cukup besar sebesar Rp 4,4 miliar.
"Jadi sangat bahaya sekali, apalagi kalau naik air sungai tentu aktivitas masyarakat lumpuh tidak bisa lewat," ungkap Said.
Dia berharap pemerintah dan kontraktor membuat jalan alternatif.
Apalagi, jembatan Rangas ini salah satu akses utama warga melintas.
