UPT Marano Mamuju
Kisah Pilu Ibu Hamil Asal Marano Ditandu Gegara Jalan Tertutup Longsor, Masih Dirawat di Puskesmas
Longsor ini sudah menutuop akses jalan di UPT Marano sejak November 2021, dan hingga sekarang belum dibersihkan oleh Pemkab Mamuju.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Nurbaeti (21), warga Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Marano Mamuju terpaksa ditandu menggunakan bambu dan sarung, karena akses jalan masih ditutupi longsor.
Longsor ini sudah menutuop akses jalan di UPT Marano sejak November 2021, dan hingga sekarang belum dibersihkan oleh Pemkab Mamuju.
Baca juga: Ibu Hamil di Marano Ditandu karena Jalan Tertutup Longsor, Warga: Sejak November Tidak Dibersihkan
Kondisi Nurbaeti ketika ditandu warga lainnnya itu sedang dalam kondisi pendarahan, dan hamil tujuh bulan.
Kini Nurbaeti masih dirawat di sebuah Puskesmas yang berada di Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Dia telah melahirkan.
Baca juga: Longsor Tutup Jalan, Ibu Hamil di UPT Marano Mamuju Terpaksa Ditandu Pakai Bambu & Sarung
"Alhamdulillah kondisi ibu dalam keadaan sehat-sehat dan melahirkan secara normal," ungkap Warga Marano Nenk Iznaehny, kepada Tribun-Sulbar.com, via WhatsApp, Senin (14/2/2022).
Namun, Nurbaeti harus terpisah dengan anak yang baru dilahirkan karena kondisi bayinya harus dirawat sementara dalam inkubator.
"Bayinya di rujuk ke RSUD Mamuju, karena prematur dan timbangannya hanya 1,2 kilogram, jadi harus dikaca (inkubator)," sebut Bidan Puskedes Marano itu.
Dikatakan, rencanaya hari ini Ibu Nurbaeti akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju karena bayinya harus diberikan Air Susu Ibu (ASI).
Sebelumnya, Seorang ibu hamil di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Marano, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulbar, terpaksa ditandu warga ke Puskesmas (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman
