stunting majene
Angka Stunting Tinggi, Kadis Kesehatan Majene: Permasalahan Multi Sektor
dr Rakhmat menjelaskan, meski permasalahan stunting di Majene masih tinggi, namun secara berkala mengalami penurunan.
Penulis: Masdin | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Majene, dr Rakhmat Malik merespon tingginya kasus stunting Kabupaten Majene.
Prevalensi stunting secara nasional, Sulbar masih mencapai 33,8 persen atau sekitar 86 ribu anak.
Terbanyak di Kabupaten Majene, mencapai 35,7 persen.
dr Rakhmat menjelaskan, meski permasalahan stunting di Majene masih tinggi, namun secara berkala mengalami penurunan.
"Memang masih tinggi, tapi Alhamdulillah kita mulai bisa menurunkan," ujarnya saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantor Bupati Majene, Kamis (10/2/2022).
Dia menambahkan, permasalahan stunting adalah permasalahan yang melibatkan banyak sektor.
"Stunting ini permasalahan multi sektor, jadi baik dari penyebab dan penanganan," ujarnya.
Rakhmat membeberkan, Pemkab Majene sudah memasukan stunting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Kita harapkan (penurunan) karena RPJMN harus 14 persen untuk angka stunting," terangnya.
Selain itu, Majene sudah ada program gugus 1.000 HPK atau mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
"Tapi bukan hanya 1.000 HPK yang terus dimajukan, tapi perlu prakonsepsi dalam artian melakukan perawatan sebelum terjadi kehamilan," terangnya.
Hal lain jadi harus jadi perhatian penting orang tua adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI).
"Kita sudah ada Perda pemberian ASI secara esklusif ke anak," terangnya.
Selain itu perlu gizi makanan, imunisasi dasar lengkap pada anak dan balita.
Sektor lain, misal ketersediaan air dan kebersihan lingkungan.
"Kesehatan secara spesifik, tapi kalo sensitif itu bisa ke sektor lain misalnya ketersedian air, MCK harus bagus," tuturnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin