Pemerintah Dorong Transformasi Digital untuk Menopang Perkembangan Industri Kesehatan.

Industri kesehatan termasuk di dalamnya industri farmasi, merupakan salah satu sektor yang sangat diutamakan terutama dalam kondisi pandemi saat ini.

Editor: Nurhadi Hasbi
HANDOVER
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada acara Puncak 50 Tahun Dies Natalis Teknik Industri - Institut Teknologi Bandung, Sabtu (15/01). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Kemandirian nasional, terutama dalam upaya melalui kondisi pandemi saat ini, merupakan bekal Indonesia untuk keluar dari pandemi sebagai negara yang lebih kuat.

Pemulihan ekonomi nasional tidak terlepas dari pemulihan yang terjadi di sektor industri, karena sektor ini menopang 19,15 persen dari perekonomian nasional.

Optimisme sektor industri masih terlihat di Triwulan IV-2021, ditandai dengan PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021.

Baca juga: BAZNAS Award 2022, Menko Airlangga Terima Penghargaan Tokoh Penggerak Zakat Nasional

Baca juga: Industri Kreatif Kuasai Pasar Domestik, Airlangga: Peluang Anak Bangsa Dapatkan Manfaat Ekonomi

Utilisasi Industri Pengolahan juga terus meningkat dan mencapai yang tertinggi dengan capaian 67,6 persen.

Impor Barang Modal dan Bahan Baku masing-masing tumbuh 23,1 persen dan 60,5 persen (yoy) pada November 2021.

Seluruh indikator mencerminkan bahwa sektor industri kita semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional.

Momentum perbaikan dari sektor industri ini, tentunya menjadi hal yang baik bagi para pelaku industri termasuk di dalamnya para insinyur dan akademisi di bidang ilmu Teknik Industri.

“Sebagaimana kita harus beradaptasi di masa pandemi, para insinyur Teknik Industri juga harus beradaptasi menghadapi era Industri 4.0 yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan layanan konsumen secara global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada acara Puncak 50 Tahun Dies Natalis Teknik Industri - Institut Teknologi Bandung, Sabtu (15/01).

Salah satu yang menjadi fokus pengembangan Pemerintah yakni industri sektor kesehatan.

Industri kesehatan termasuk di dalamnya industri farmasi, merupakan salah satu sektor yang sangat diutamakan terutama dalam kondisi pandemi saat ini.

Dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor industri, Pemerintah juga mendorong terjadinya transformasi berbasis digital untuk menopang perkembangan industri kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para Alumni Program Kartu Prakerja, saat mengawali rangkaian kunjungan kerja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (13/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan para Alumni Program Kartu Prakerja, saat mengawali rangkaian kunjungan kerja di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (13/1). (HANDOVER)

Transformasi tersebut dapat berperan dalam memudahkan proses distribusi, penguatan jejaring kesehatan, mengefektifkan proses administrasi, dan mendukung performa yang lebih efektif serta efisien.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2021, Indonesia memiliki 241 industri manufaktur farmasi, 17 industri bahan baku farmasi, 132 industri kesehatan tradisional, dan 18 industri produk ekstraksi alam.

Berbagai industri tersebut telah mengekspor produk farmasi dan alat kesehatan ke berbagai negara di dunia antara lain Amerika Serikat, Inggris, Vietnam, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.

“Dalam mendukung upaya pengembangan industri kesehatan, Pemerintah telah menyusun Peta Jalan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi bahan baku berteknologi tinggi,” ujar Menko Airlangga.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved