Dampak Kenaikan Harga Minyak Goreng, Pelaku Usaha di Mamasa Terpaksa Naikkan Harga Jualan
"Memang sudah berapa minggu ini mengalami kenaikan harga, di toko-toko besar bahkan langka," katanya, saat ditemui, Kamis, (6/1/2022).
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Sejak Desember 2021 hingga Januari 2022, kenaikan harga minyak goreng kemasan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), dikeluhkan warga.
Harga minyak goreng kemasan, mengalami kenaikan hingga Rp10.000.
Semisal minyak goreng kemasan 2 liter yang sebelumnya di kisaran Rp 38.000, kini jadi Rp 48.000.
Selain mengalami kenaikan harga, minyak goreng kemasan juga tergolong langka.
Baca juga: Lahir Bersamaan Mamasa Jadi Kabupaten, Nikmatnya Deppa Tori Khas Toko Al-Ikhlas
Baca juga: Kisah Rijal Penjual Batagor Mamuju, Tinggilkan Anak Istri di Garut Demi Nafkahi Keluarga
Hal itu diakui sala seorang pedagang di Eks Pasar Tradisional Mamasa, Jl Ahmad Yani, Kelurahan Mamasa, Tudang.
Tudang mengaku, di akhir desember kemarin minyak goreng kemasan sulit didapatkan.
Dia bahkan hanya bisa menjual minyak kemasan tiga hingga empat kemasan saja.
"Memang sudah berapa minggu ini mengalami kenaikan harga, di toko-toko besar bahkan langka," katanya, saat ditemui, Kamis, (6/1/2022).

Kenaikan harga minyak ini juga dirasakan dampaknya oleh sejumlah pelaku usaha.
Hal itu dikeluhkan, Nuraeni Bandera, pelaku usaha kudapan di Kecamatan Tawalian.
Karena minyak goreng naik, Nuraeni mengaku terpaksa menaikkan harga kudapannya.
"Sekarang saya jual kan Rp 60.000 per kilogram, karena sebelumnya Rp 50.000," tandasnya.
Ia berharap, kenaikan harga kebutuhan pokok di Mamasa bisa dipantau dinas terkait.
Dengan begitu, pelaku usaha tidak merasa resa dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com/Semuel Mesakaraeng