Muktamar NU

LPJ Diterima, KH Said Aqil Siroj Optimis Kembali Dipilih Jadi Ketua Umum PBNU

Di masa mudanya, Said pernah menjadi murid Rais Aam PBNU 1981-1984, KH Ali Maksum, saat belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Editor: Hasrul Rusdi
kompas.com
Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021). 

TRIBUN-SULBAR.COM - KH Said Aqil Siroj optimis kembali menjadi ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hal tersebut, ia sampaikan setelah Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PBNU periode 2015-2020 di bawah kepemimpinannya diterima peserta sidang pleno Muktamar NU.

"LPJ diterima," ujar Said Aqil seusai menghadiri sidang Pleno I di UIn Raden Intan, Lampung, Kamis (23/12/2021).

Said Aqil bersyukur LPJ diterima dengan baik oleh peserta Muktamar NU.

Menurutnya, Muktamar NU harus menghasilkan keputusan yang terbaik.

Lebih lanjut, Said menyerahkan urusan pemilihan Ketua Umum (Ketum) PBNU kepada para muktamirin.

Namun, Said Aqil mengaku yakin menjadi Ketum PBNU lagi.

"Saya hidup terus optimis tidak pernah pesimis. Pemilihan terserah Muktamirin dong, terserah muktamirin bebas gimana nuraninya masing-masing," kata dia.

Berikut Profil Said Aqil Siroj dirangkum dari Tribunnews.com:

Dikutip dari media NU, Laduni, KH Said Aqil Siroj lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 3 Juli 1953.

Ia merupakan putra kedua dari pendiri Pondok Pesantren Kempek di Cirebon, KH Aqil Siroj.

Di masa mudanya, Said pernah menjadi murid Rais Aam PBNU 1981-1984, KH Ali Maksum, saat belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Ia juga pernah berkuliah di IAIN Sunan Kalijaga di mana KH Ali Maksum menjadi guru besar.

Di tahun 1980, Said melanjutkan studinya ke Mekkah ditemani sang istri, Nurhayati.

Di sana, ia menjalin persahabatan dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved