TKW Meninggal

Berangkat Ilegal, Disnakertrans Polman Tak Bisa Berbuat Banyak Soal TKW Meninggal di Arab Saudi

TKW diketahui bernama Dahlia Anto Yunus (41) asal Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Hasan Basri
keluarga TKW asal Campalagian Polman memperlihatkan foto almarhum yang meninggal di Riyadh. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Seorang tenaga kerja wanita (TKW)  asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, meninggal dunia di Riyadh Arab Saudi.

TKW diketahui bernama Dahlia Anto Yunus (41) asal Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Polewali Mandar (Polman),  Abdul Salam mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) untuk mengurus pemulangan jenazah

"Kabid tenaga kerja sudah koordinasi dengan BP2TKI di Makassar untuk membantu pemulangan jenasah TKI tersebut," ucap Abdul Salam kepada tribun melalui telepon selulernnya, Senin (20/12/2021).

Dinas Tenaga Kerja menyerahkan sepenuhnya kepada BP2TKI terkait upaya pemulangan jenazah karena bersangkutan berangkat secara ilegal dan sesuai prosedu.

"Maka hal seperti ini dibantu oleh pemerintah melalui BNP2TKI Jakarta, " tururnya.

Sebelumnya diberitakan, Dahlia Anto Yunus (41), tenaga kerja wanita asal Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, meninggal dunia di Riyadh, Arab Saudi.

Ibu lima anak itu meninggal dunia di rumah sakit Riyadh karena menderita sebuah penyakit.

"Informasi dari sana mengalami pendarahan otak, " ucap anak almarhum, Muhammad Aswad (23) yang ditemui wartawan, Minggu (19/12/2921) .

Muhammad Aswad mengaku selama ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi tidak pernah mengeluh sakit.

Bahkan, dia baru saja berkomunikasi  anaknya berkomunikasi lewat telepon sejak tanggal sembilan Desember.

"Tidak pernah mengeluh. Tiba tiba mendapat chat (pesan) dari majikannya jika ia meninggal" ucapnya.

Putra almarhum mengaku sebelum meninggal, ibunya sempat menjalani perawatan di rumah sakit di Riyadh.

Mengenai rencana pemulangan jenazah almarhum, pihak keluarga sudah mengajukan surat permohonan ke KBRI agar jenazah ibunya di pulangkan ke tanah air.

Setiap hari, mereka juga sudah berkoordinasi dengan pihak KBRI terkait rencana pemulangan.

Hanya saja KBRI belum memberikan jadwal kapan jenazahnya dipulangkan ke Indonesia.

"KBRI berjanji akan memulangkan. Tiap hari memberikan informasi. Tapi kami belum tahu kapan dipulangkan, " ucapnya.

Almarhum Dahlia berangkat sebagai TKW di Arab Saudi melalui sebuah agen pemberangkatan yang berkantor di Jakarta.

Ia berangkat melalui seorang diduga calo asal warga Polewali Mandar.

Namun keluarga sesalkan, calo dan perusahaan yang memberangkan hilang tanpa kabar.

Pihak keluarga sudah menghubungi, namun kontaknya sudah tidak aktif.

Keluarga almarhum berharap perusahan agen dan calo yang memberangkan juga harus bertanggungjawab untuk pemulangan jenazah Dahlia. (San)  

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved