Natal dan Tahun Baru
Kemenag Minta Masyarakat dan Ormas Kedepankan Sikap Saling Menghormati Selama Nataru
Kemenag meminta masyarakat agar mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati dalam Hari Raya Natal 2021 ini.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) megingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama menghadapi momen Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Pihak Kemenag juga mengimbau kepada masyarakat agar terus membangun kerukunan beragama yang sudah terbangun selama ini.
Pasalnya, Nataru tahun ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan.
Sebab, pandemi Covid 19 yang masih belum berakhir.
Oleh sebab itu, Kemenag melalui Kamaruddin Amin, Dirjen Bimbingan Islam mengajak semua masyarakat agar seluruh aktivitas kemasyarakatan dapat dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Nataru Kian dekat, Bolehkah Karyawan Swasta dan ASN Ambil Cuti Periode Nataru?
Baca juga: Periode Nataru, Jam Operasional Pusat Perbelanjaan Hingga 22.00 Malam
Sebagaimana yang sudah oleh pemerintah. Guna mengantisipasi persebaran virus corona.
Kemenag juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 33 Tahun 2021 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021.
Protokol kesehatan yang tertuang dalam SE 33/2021 adalah sebagai ikhtiar bersama agar semua masyarakat senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi ya g belum usai ini.
"Untuk itu, meski kita diperbolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antar sesama," ucap Kamaruddin Amin.
Mengedepankan sikap menghormati
DIkutip dari laman resmi Kemenag.go.id pada Senin (13/12/2021), Kamaruddin Amin berujar agar masyarakat dan juga ormas agama untuk mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai selama Hari Raya Natal 2021.
Masyarakat harus menjunjung nilai-nilai perbedaan. Supaya kerukunan dan kedamaian yang selama ini tercipta dengan baik tetap akan terjaga.
"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal."
"Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mengedepankan kehormatan, tanpa ada merasa yang terhinakan," ungkapnya.
Mengingat, sikap menghormati dan menghargai adalah refleksi dari substansi ajaran agama.
Oleh karena itu, Kamaruddin juga meminta para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
"Karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini," terangnya.
(Tribun-Sulbar.com/Al Fandy Kurniawan)