Harga Minyak Goreng
Merangkak! Pedagang di Majene Prediksi Harga Minyak Goreng Terus Naik Sampai Tahun Baru
Pedagang mengaku, kelangkaan minyak goreng di pasaran disebabkan kurangnya produksi sawit karena musim hujan.
Penulis: Nasiha | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Harga minyak goreng di Pasar Sentral Majene terus melonjak.
Pedagang keluhkan harga minyak goreng naik karena stok minyak langka.
Pedagang mengaku, kelangkaan minyak goreng di pasaran disebabkan kurangnya produksi sawit karena musim hujan.
Salah seorang pedagang campuran Radiani (41) asal Lingkungan Teppo Barat, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene mengatakan, harga minyak goreng di Pasar Sentral Majene sudah naik sekitar satu bulan.
"Adami satu bulan naik terus. Tidak pernah turun-turun," ujar Radiani kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui dilapaknya di Pasar Sentral Majene Jl Lanto Daeng Pasewang, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Majene, Rabu (24/11/2021).
Radiani sendiri sudah menjual campuran di Pasar Sentral Majene sekitar 4 tahun.
Ia menuturkan satu bulan terakhir, hampir semua merk minyak goreng harganya naik.
Beberapa merk minyak goreng diantaranya:
Untuk harga minyak goreng bimoli 1 liter naik jadi Rp 19 ribu.
Dari harga sebelumnya berada di kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu.
Sedangkan, harga minyak goreng bimoli 2 liter naik jadi Rp 38 ribu.
Dari harga sebelumnya Rp 33 ribu.
Untuk harga minyak goreng bimoli 5 liter naik jadi Rp 100 ribu.
Dari harga sebelumnya berada dikisaran Rp 75 ribu sampai Rp 85 ribu.
"Kalau yang 5 liter sudah Rp 96 ribu modalnya. Kita jual Rp 100 ribu. Tidak cukup seribu untungnya," lanjut Radiani.