Kebijakan Tunjangan Beras ASN Pemkab Mamuju Berpolemik, Kepala Bulog Minta Maaf
Faris mengungkapkan, untuk stok beras, Bulog Cabang Mamuju bekerjasama dengan sejumlah perusahaan penggilingan beras lokal Mamuju.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Mamuju, angkat bicara polemik tunjangan beras ASN Pemkab Mamuju.
Kepala Bulog Mamuju, Faris Sudirman, mengatakan, pihak tidak berniat monopoli pasar.
Melainkan, hanya berniat mensejahterakan para petani lokal yang ada di Mamuju.
Dengan cara menyerap maksimal hasil panen para petani, dan menyalurkannya ke masyarakat.
Terkait Memorandum of Understanding (MoU) antara Bulog Mamuju bersama Pemkab Mamuju, menuai berbagai sorotan.
Faris mengaku kaget dan menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah, ASN dan masyarakat Mamuju.
"Kami mohon maaf, karena kerjasama ini terjadi polemik di masyarakat," ujar Faris Sudirman kepada Tribun-Sulbar.com via telepon, Rabu (17/11/2021).
"Jika diminta, pihak Bulog siap duduk bersama membicarakan yang terbaik," sambungnya.
Faris mengungkapkan, untuk stok beras, Bulog Cabang Mamuju bekerjasama dengan sejumlah perusahaan penggilingan beras lokal Mamuju.
Yakni PT Mitra Agro Manakarra, UD Subur Dua, UD Merpati, UD Megah Reski Tama dan UD Sahabat Tani.
Tidak hanya dalam penyaluran beras ke ASN, melainkan setiap bantuan pemerintah hingga penjualan pada masyarakat umumnya.
"Terkait kebijakan tunjangan beras ASN ini, kami memang menawarkan kerjasama dengan Pemkab Mamuju," terangnya.
Pemkab Mamuju merespon dengan baik agar hasil beras atau gabah petani yang disalurkan kembali ke ASN.
"Semuanya produk lokal. Nawaitunya di situ," singkat Faris Sudirman.
Faris mengaku, tidak memiliki niat memaksa ASN Pemkab Mamuju membeli beras di Bulog.