Obor PON XX Papua 2021: Simbol, Makna, dan Fakta Unik, Simak Ulasannya Berikut Ini
Obor Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2021 bersimbol alat musik tradisonal Tifa.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM - Obor Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 berbentuk tifa, alat musik perkusi tradisional orang Papua.
Alat musik ini terdapat begitu banyak di kebudayaan masyarakat Papua mulai dari wilayah pesisir hingga daerah pegunungan di tanah cendrawasih.
Dilansir oleh ponxxpapua.com, terpilihnya obor model Tifa ini lantaran alat perkusi ini mencakup filosofi budaya dari orang Papua.
Bentuk yang unik didesain oleh Reza Pamungkas.
"Desain awal saya buat dengan model sederhana sebanyak lima model, hingga akhirnya pilihan jatuh ke bentuk Tifa,” kata Reza Pamungkas.

Baca juga: Cegah Meluasnya COVID, BNPB Siapkan Gerai Masker di Venue PON Papua, Bagikan 1.000 Masker per Hari
Baca juga: Menpora Akan Berkantor di Papua Selama PON, Pastikan Upacara Pembukaan PON Papua Tetap Meriah
Pada obor tersebut terdapat berbagai ukiran motif asli Papua.
Desain Tifa pada obor PON XX ini telah melalui pengkajian mendalam, utamanya melibatkan antropolog dan curator muda dari museum Universitas Cendrawasih yaitu Enrico Kondologit.
Alat perkusi tradisonal yang menjadi obor PON XX ini memiliki makna menyatukan perbedaan dengan hanya mendengar bunyi tabuhan Tifa yang memanggil orang untuk berkumpul merayakan pesat kemenangan maupun perdamaian.
Tifa sendiri merupakan alat musik yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2013.
"Ada ornamen alam dan budaya mulai dari motif ular, alat tusuk hidung dari suku Asmat, semua tertera di Tifa obor PON Papua,” ungkapnya.
Sementara itu, desain api obor PON XX bersumber dari api abadi di Klamono, Sorong yang merupakan tempat pertama kali dilakukan pengeboran minyak dan gas alam oleh pemerintah Belanda pada zaman Nederlands Nieuw Guinea.
Fakta unik Tifa
Tifa merupakan alat musik tradisional yang digunakan oleh masyarakat Papua mulai dari wilayah Animha, Domberay, Saireri hingga masyarakat yang berada di wilayah pegunungan juga memiliki Tifa.
"Orang Epomek dan orang Yali di Pegunungan Bintang juga mengenal alat music pukul Tifa."
"Mereka ini mempunyai budaya yang sangat mendapat pengaruh dari wilayah suku Muyu (Boven Digoel) dan Suku Mappi,” ucap Enrico Kondologit, Curator dari Museum Universitas Cendrawasih.