Penjual Rusak
Kisah Mas Heru, Dari Jual Rujak Keliling Hingga Bisa Bangun Ruko Rp 800 Juta
Heru mengaku, sejak hijrah di Majene tahun 2000, ia memilih usaha kuliner rujak. Ia sudah berbisnis rujak selama 20 tahun.
Penulis: Nasiha | Editor: Nurhadi Hasbi
Tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman depan Cafe Smile DJ Coffee, Majene.
Ia mangkal tiap hari dari siang hingga sore.
"Pertama keliling. Lalu 15 tahun sudah mangkal di sini di sekitar cafe," ujar Heru kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui di lapaknya, Jumat (3/9/2021).
Jika sudah sore, tak sedikit orang datang membeli namun tak kebagian.
Pria asli Jawa Timur itu, bisa meraup omset Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah per hari.
Harga rujaknya hanya Rp 10 ribu.
Ia kerap dibantu menjual oleh anaknya, Tasya (18).
Saat ini, Tasya merupakan mahasiswi di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Majene jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Saking enaknya rujak Mas Heru, pelanggannya sampai datang dari luar kota Majene.
Buah yang dipakai tergantung musim.
"Ada Mangga, kedondong, dan nanas. Tapi tergantung juga musim buah. Namanya pedagang kadang ramai kadang juga tidak," ucapnya.
Ia membeli buah dari pasar.
Ada juga yang mengantar langsung ke rumahnya.
Salah seorang pembeli Lia (34) mengatakan, hampir tiap hari ia membeli rujak Mas Heru.
"Hampir tiap hari karena enak sekali," ujar Lia.
Meski demikian, Mas Heru juga mengaku ikut terdampak pandemi Covid-19.
Pembelinya kurang sejak pandemi berlangsung.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Misbah Sabaruddin