Cerita Rahman, Pakai Masker dari Batok Kelapa, Dicibir Tetangga dan Dikira Gila
Ragman tinggal di Jl Cumi-cumi, Kelurahan Pappang 1, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Hasrul Rusdi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Rahman (57) mendadak viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
Bagaimana tidak, ia menggunakan masker yang terbilang unik selama Pandemi Covid-19.
Masker yang sehari-hari ia gunakan terbuat dari batok kelapa.
Ragman tinggal di Jl Cumi-cumi, Kelurahan Pappang 1, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat.
Baca juga: Lakalantas di Desa Bambu Mamuju, Mahasiswi Unsulbar Meninggal di Tempat Kejadian
Pria yang berprofesi sebagai pengrajin ini mengaku memakai masker batok kelapa sejak munculnya wabah Virus Corona (Covid-19).
Ia berinisiafi membuat masker batok kelapa karena kesulitan mendapatkan masker medis.
Sementara itu, pemerintah mewajibkan memakai alat pelindung di awal kemunculan virus corona.
"Sepekan setelah munculnya virus Corona," kata Rahman saat ditemui di rumahnya, Kamis (12/8/2021).
Bapak enam anak ini mengatakan, memilih masker batok kelapa karena tidak sesak dibandingkan dengan masker yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya.
"Lebih bagus ini dipakai dari pada pakai masker begitu," ujar Rahman sambil menunjuk masker kain.
Cara membuat masker tidak membutuhkan waktu lama. Hanya beberapa menit masker batok kelapa langsung jadi.
Cara pembuatanya dimulai dengan menghaluskan batok kelapa menggunakan ampelas.
Setelah dihaluskan, batok kelapa kemudian dilubangi di dua sisi menggunakan mesin.
Batok kelapa kemudian dicat menggunakan pernis kayu.
Baca juga: Empat Peserta Paskibra Mamuju Reaktif Covid-19, Pelatih: Isolasi Dulu Selama 3 Hari
Baca juga: PPKM Level 3, Pemkab Polman Intruksikan Pembentukan Posko Covid-19 hingga Tingkat Desa

Rahman menceritakan batok kelapa ini sudah dipakai kemana-mana.
"Saya pernah pake ke Makassar," tuturnya.
Sementara Istrinya Rahmatia mengaku tidak malu dengan apa yang dipakai suaminya.
Bahkan, Rahmatia sering mendapatkan cibiran dari warga.
"Ada yang bilang gilai itu suamimu, tapi saya bilang tidak," ucapnya .
Rahman merupakan seorang kepala rumah tangga.
(*)