PPKM Level 3 Berlanjut, Pemprov Sulbar Kembali WFH hingga 13 Agustus 2021

"Daerah lain semakin menurun, justru Sulbar semakin meningkat. Inilah pertimbangan provinsi mengatur WFH kembali," tambahnya.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Hasrul Rusdi
Tribun-Sulbar.com/Habluddin
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulbar Safaruddin Sanusi DM. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) kembali Work From Home (WFH) karena meningkatnya kasus positif Covid-19 di Sulbar.

Hal ini sebagai tidak lanjut surat edaran Mendagri nomor 29 terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Sulbar.

Surat edaran Gubernur nomor 17 bahwa WFH lingkup pemprov mulai tanggal 6 sampai 13 Agustus 2021.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi DM mengatakan, perkembangan Covid-19 disemua kabupaten semakin meningkat setiap hari.

"Waktu sudah lebaran kita berada diposisi orange, begitu tiap hari meningkat maka kabupaten Mamuju berubah statusnya dari orange ke merah," kata Safaruddin, Jumat (6/8/2021).

Sementara kabupaten Mamuju Tengah yang awalnya kuning saat ini orange.

"Daerah lain semakin menurun, justru Sulbar semakin meningkat. Inilah pertimbangan provinsi mengatur WFH kembali," tambahnya.

Safaruddin juga mengungkapkan tidak semua pegawai pemprov WFH.

"Jadi diatur di kantor 25 persen dan di rumah 75 persen. Bukan WFH total," ungkap Safaruddin.

Sementara itu, tidak ada pegawai diperbolehkan perjalanan ke luar daerah, kecuali keperluan mendesak sekali.

Safaruddin menghimbau agar aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN menjaga dan mematuhui surat edaran gubernur.

"Tujuan WFH ini biar tidak ada perkembangan Covid-19 lagi. Jadi kita harap semua elemen masyarakat tetap menjalankan prokes ketat," tandasnya.

Jumlah Positif Covid-19

Kasus Positif Covid-19 di Sulawesi Barat (Sulbar) terus meningkat.

Satgas Covid-19 Sulbar, menkonfirmasi penambahan 169 kasus positif, Rabu (4/8/2021).

Terbanyak dari Pasangkayu, 76 kasus.

Lalu, Mamuju Tengah 34, Mamuju 27, Polewali Mandar (Polman) 15, Majene 9, dan Mamasa 8 kasus.

Setelah bertambah 169 kasus, kini total positif Covid-19 di Sulbar sebanyak 8.890 kasus.

Dari 169 kasus terbaru dilaporkan Satgas, dua diantaranya meninggal dunia.

Masing-masing satu dari Pasangkayu dan satu Mamuju Tengah.

Safaruddin Sanusi DM merincikan, dari 8.890 terkonfirmasi di Sulbar, terbanyak di Polewali Mandar 2,719 kasus.

"Polman daerah penyumbang terbanyak di Sulbar, lalu disusul Mamuju 2,504 kasus," jelas Safaruddin.

Sementara Pasangkayu 1,336, Mamasa 901, Majene 800, dan Mamuju Tengah 630 kasus.

Namun kabar baiknya, sebanyak 110 pasien dinyatakan sembuh kemarin.

Dari Mamasa 35, Polewali Mandar 12, Pasangkayu 36, Majene 14, dan Mamuju Tengah 13 pasien.

"Total sembuh sampai sekarang sebanyak 6.977 pasien," ucapnya.

Dari 6.977 total pasien positif Covid-19 sembuh di Sulbar, dari Mamasa 706, Polman 2.223 Majene 648 dan Mamuju 1,906.

Proses pemakaman jenazah Covid-19 di Mapilli, Polewai Mandar, Sulbar (4/8/2021).
Proses pemakaman jenazah Covid-19 di Mapilli, Polewai Mandar, Sulbar (4/8/2021). (Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri)

Kemudian Mamuju Tengah 500 dan Pasangkayu 994 orang.

Sebagian besar pasien saat ini telah melakukan isolasi mandiri.

Dari data Satgas, total isolasi mandiri saat ini sebanyak 1,652 pasien.

Masing-masing di Mamasa 183, Polewali Mandar 375, Majene 115, Mamuju 558, Mamuju Tengah `107, dan Pasangkayu 314 pasien.

Adapun yang dirawat atau diisolasi di rumah sakit, sebanyak 78 pasien.

Di Mamasa 4, Polewali Mandar 35, Majene 14, Mamuju 11, Mamuju Tengah 2 dan Pasangkayu 12 pasien.

Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved